Setelah di warnai kelesuan di bursa tanaman hias, pertengahan tahun 2008 ini diperkirakan Anthurium si Raja Daun kembali akan menggebrak pasar tanaman hias Indonesia dengan berbagai varietas maupun Hybrid baru. Meski demikian permintaan terhadap berbagai jenis Anthurium Jenmanii BERKARAKTER seperti Jenmanii Cobra, Mangkok, KOL, Sawi juga mulai bertambah kencang. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya bursa transaksi terutama Anthurium Jenmanii kategori bibit dan ukuran remaja 15 cm di bursa tanaman hias dan sentra sentra Anthurium di Ngargoyoso, Jenawi, Karangpandan Kabupaten Karanganyar yang selama ini memang di kenal sebagai MARKASNYA ANTHURIUM. Salah satu pemicu menggeliatnya bursa tanaman hias khususnya Anthurium ini di duga dikarenakan kembali diadakannya berbagai event pameran dan kontes Anthurium dengan hadiah yang cukup menarik dan menggiurkan. Hal ini pada gilirannya memang memberikan dampak positif dengan kembali munculnya minat masyarakat untuk kembali mencari tanaman hias Anthurium kategori bibit maupun bakalan/bahan (ukuran remaja) yang hadir dengan harga jauh lebih terjangkau dan rasional.
Bibit-bibit jenmanii dari indukan BERKARAKTER seperti Cobra, Mangkok, Kol dan Sawi mendapatkan permintaan yang cukup signifikan dari berbagai kota besar di Jawa maupun Luar Jawa termasuk Bali dan Papua yang selama ini dikenal cukup adem dengan booming Anthurium tahun lalu, dibandingkan dengan daerah daerah lain di Indonesia. Meskipun permintaan bibitan jenmanii dari Indukan Jenmanii Cobra masih mendominasi. Hal ini di duga disebabkan karena Jenmanii yang satu ini memang masih menempati posisi harga termahal dan tak bergeming meski harga berbagai jenis Anthurium mengalami koreksi secara mendalam. Anthurium Jenmanii Cobra diakui atau tidak telah menjadi semacam MITOS sebagai jenis Anthurium Jenmanii paling bergengsi yang layak untuk di miliki.
Seiring dengan makin santernya permintaan akan bibitan jenmanii dari indukan COBRA tersebut maka gayung bersambut bermunculan pulalah berbagai penawaran jual bibitan jenmanii yang berlabel indukan Jenmanii Cobra Catalog. Tentu saja hal ini adalah lumrah, dan normal dalam sebuah mekanisme yang disebut sebagai PASAR.Tak pelak, dengan anthusiasme tinggi masyarakat terutama para penggemar baru tanaman hias Anthurium dengan dipenuhi rasa penasaran dan sebagian mungkin dibayangi bakal mendulang emas yang berlabel Jenmanii Cobra Catalog maka berapapun jumlah bibitan yang berlabel jenmanii Cobra Catalog di sapu bersih bahkan mungkin tanpa dibekali kesadaran yang cukup bahwa pembesaran Anthurium Jenmanii melalui biji sangat lebar peluang perbedaan dengan indukannya meski indukannya merupakan Anthurium Jenmanii BERKARAKTER.
Pada umumnya, pembelian bibitan jenmanii dari indukan Cobra (Cobra Catalog) tersebut hanya didasarkan dengan pertimbangan kasar dan panduan umum dengan melihat bibitan tiga atau empat daun nampak bagus, tebal (bahkan SUPER TEBAL),berbentuk bulat serta bertangkai pendek. Padahal, untuk jenis jenis jenmanii tertentu Cobra misalnya, meski tipis tetap mempunyai karakter bibit dan texture daun yang berbeda dengan bibitan jenmanii lainnya. Berdasarkan pengalaman, jenis jenis bibitan jenmanii yang paling banyak di gelontorkan ke pasaran dengan berlabel bibitan cobra catalog adalah bibitan jenmanii Mangkok dikarenakan bentuk daunnya yang membulat mirip bibitan cobra, serta bibitan silangan Jenmanii Naga dengan Jenmanii Sawi dikarenakan texture serat daunnya atau Naga dengan KOL.
Terlepas dari apakah bibitan cobra catalog dengan texture yang seperti akan dipaparkan berikut ketika dewasa nanti akan menjadi sama dengan induknya , namun jika anda bermaksud untuk MENGEJAR MITOS, tak ada salahnya mempertimbangkan pertimbangan bahwa meski berdaun lebar hampir mirip bibitan mangkok namun dari sisi ketebalan daun masih kalah dengan bibitan mangkok. Dari sisi serat daun juga berbeda dengan bibit jenmanii jenis lainnya. Serat daun bibitan jenmanii dari indukan cobra (cobra catalog) cenderung tidak kasar, berserat halus dan berdaun lebih lunak (lentur). Ukuran tangkai daun juga relatif. Meski ada juga yang muncul dalam bentuk bertangkai pendek kurang dari 1 cm, namun ada juga yang muncul dengan kondisi bertangkai sedikit panjang antara 2 sd 3 cm. Salah seorang rekan dari Karanganyar yang cukup berpengalaman dalam hal jenmanii Cobra Catalog justru lebih memilih bibitan yang muncul dengan tangkai sedikit lebih panjang dari yang lain untuk dimasukkan sebagai bibitan cobra berkualitas prima yang kecenderungan akan sama dengan induk jauh lebih besar di banding yang lain. Yang paling penting dalam mengamati dan mencermati bibitan dari indukan cobra catalog menurut beliau justru pada ketebalan daun, serat dan texture daun, serta posisi daun musti sudah menekuk ke dalam baik dari ujung daun ataupun pinggir daun. Paling bagus adalah jika mendapatkan bibitan Cobra dengan daun menekuk ke dalam mulai dari garis tengah daun. Jika bibitan Cobra tersebut berdaun terlalu tebal (super tebal) atau lebih tebal dari bibitan jenmanii mangkok, bertekstur dan serat daun kasar, daun cenderung keras atau kaku. Hanya satu kata beliau. Singkirkan..saja !! Waduh..!! Makanya ngga jadi jadi..!
Akhir Juli 2008
Nathanael - Inn Flowers Nursery
http://innflowers.com/ourstore/component/option,com_frontpage/Itemid,1/
No comments:
Post a Comment