Jekethek.Blogspot.com : Otoritas Palestina mulai melakukan pembongkaran makam mendiang pemimpin Palestina, Yasser Arafat. Pembongkaran makam besar Arafat ini bisa memakan waktu 15 hari.
Langkah ini terkait rencana penggalian jasad Arafat untuk kepentingan penyelidikan atas dugaan bahwa Arafat telah diracun.
"Hari ini mereka mulai mengangkat beton dan batu-batu dari mausoleum (makam besar) Arafat dan pekerjaan ini akan berlangsung hampir 15 hari," kata sumber yang dekat dengan keluarga Arafat seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (14/11/2012).
"Ada beberapa fase," imbuhnya mengenai operasi untuk menggali makam Arafat. Penggalian makam ini dilakukan menjelang kedatangan para pakar Prancis, Swiss dan Rusia untuk melakukan pengujian forensik atas jasad Arafat, terkait kecurigaan bahwa Arafat telah diracun dengan bahan radioaktif polonium.
Makam Arafat berada di kantor pusat kepresidenan Muqataa di kota Ramallah, Tepi Barat. Para pakar asing tersebut dijadwalkan tiba di Ramallah pada 26 November mendatang.
"Dikarenakan posisi Arafat dan statusnya, tak seorang pun yang akan diizinkan, atas alasan apapun, mengambil foto jasadnya saat pengambilan sampel," tutur sumber tersebut.
Arafat meninggal di rumah sakit militer di dekat Paris, Prancis pada 11 November 2004 silam. Ketika itu para pakar Prancis tak bisa menyimpulkan apa penyebab kematian Arafat. Selama ini banyak warga Palestina yang yakin bahwa Arafat telah diracun oleh Israel.
Para jaksa penuntut umum Prancis mulai melakukan penyelidikan pada Agustus lalu setelah stasiun televisi Al-Jazeera menayangkan hasil investigasi pakar-pakar Swiss. Mereka menyebutkan telah menemukan kandungan polonioum pada bendar-benda pribadi Arafat. Polonium merupakan zat sangat beracun yang jarang ditemukan di luar lingkungan militer dan sains. (Detik.com)
Langkah ini terkait rencana penggalian jasad Arafat untuk kepentingan penyelidikan atas dugaan bahwa Arafat telah diracun.
"Hari ini mereka mulai mengangkat beton dan batu-batu dari mausoleum (makam besar) Arafat dan pekerjaan ini akan berlangsung hampir 15 hari," kata sumber yang dekat dengan keluarga Arafat seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (14/11/2012).
"Ada beberapa fase," imbuhnya mengenai operasi untuk menggali makam Arafat. Penggalian makam ini dilakukan menjelang kedatangan para pakar Prancis, Swiss dan Rusia untuk melakukan pengujian forensik atas jasad Arafat, terkait kecurigaan bahwa Arafat telah diracun dengan bahan radioaktif polonium.
Makam Arafat berada di kantor pusat kepresidenan Muqataa di kota Ramallah, Tepi Barat. Para pakar asing tersebut dijadwalkan tiba di Ramallah pada 26 November mendatang.
"Dikarenakan posisi Arafat dan statusnya, tak seorang pun yang akan diizinkan, atas alasan apapun, mengambil foto jasadnya saat pengambilan sampel," tutur sumber tersebut.
Arafat meninggal di rumah sakit militer di dekat Paris, Prancis pada 11 November 2004 silam. Ketika itu para pakar Prancis tak bisa menyimpulkan apa penyebab kematian Arafat. Selama ini banyak warga Palestina yang yakin bahwa Arafat telah diracun oleh Israel.
Para jaksa penuntut umum Prancis mulai melakukan penyelidikan pada Agustus lalu setelah stasiun televisi Al-Jazeera menayangkan hasil investigasi pakar-pakar Swiss. Mereka menyebutkan telah menemukan kandungan polonioum pada bendar-benda pribadi Arafat. Polonium merupakan zat sangat beracun yang jarang ditemukan di luar lingkungan militer dan sains. (Detik.com)
No comments:
Post a Comment