Kemacetan di Jakarta tidak hanya disebabkan penambahan volume kendaraan, tetapi terbatasnya lahan parkir juga turut menciptakan kemacetan dan sekolah merupakan salah satu tempat penyumbang kemacetan akibat terbatasnya lahan parkir.
Berdasarkan hasil inventarisasi Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, ada 10 sekolah di wilayah Jakarta Selatan yang terdiri atas enam SMA dan empat SMP yang tidak memiliki lahan parkir yang cukup tetapi memiliki konsentrasi kendaraan roda empat yang tinggi sehingga menyebabkan kemacetan di jalan-jalan sekitarnya.
"Sekolah-sekolah yang menyebkan kemacetan karena banyaknya kendaraan roda empat dari siswa yang berasal dari golongan menengah ke atas," kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Nurhayati Sinaga, Selasa (9/4/2013) di Tebet, Jakarta Selatan.
Selain itu, menurut Nurhayati, sejumlah TK dan SD juga berperan menyebabkan kemacetan di Jakarta Selatan. Adanya aktivitas antarjemput orangtua murid menyebabkan konsentrasi kendaraan roda empat di jalanan sekitar sekolah meningkat.
"Adanya aktivitas antarjemput orangtua murid namun lahan sekolah terbatas untuk parkiran, sehingga yang menjemput antri. Kebanyakan dari TK-SMP yang antarjemput, karena masih butuh pengawasan," ujarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihak Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan telah melakukan koordinasi dengan Kepolisian untuk pengaturan lalu lintas. Selain itu, pihak sekolah SMA maupun SMP sudah disurati agar bisa mengatur perilaku siswa-siswanya.
Untuk sekolah TK dan SD, kata Nurhayati, pihaknya telah meminta agar bisa mengatur proses antarjemput siswa dengan mobil. "Kami sudah surati kepada sekolah untuk menjemputnya itu pakai sistem rotasi kalau anaknya belum keluar, kan ada ponsel untuk komunikasi," katanya.
Sekolah-sekolah yang dimaksud yaitu SMPN 115 di Jalan KH Abdullah Syafei (Tebet), SMAN 6 di Jalan Bulungan (Kebayoran Baru), SMPN 11 dan SMPN 19 di Jalan Bumi (Kebayoran Baru), SMAN 28 di Jaln Raya Ragunan (Pasar Minggu), SMAN 38 di Jalan Raya Lenteng Agung (Jagakarsa), SMA Lab School di Jalan KH Ahmad Dahlan (Kebayoran Baru), SMA Don Bosco di Jalan TB Simatupang (Cilandak), Yayasan Sekolah Bhakti 400 di Jalan RA Kartini (Cilandak), dan Sekolah Al Azhar di Jalan Sisingamangaraja (Kebayoran Baru)
Berdasarkan hasil inventarisasi Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, ada 10 sekolah di wilayah Jakarta Selatan yang terdiri atas enam SMA dan empat SMP yang tidak memiliki lahan parkir yang cukup tetapi memiliki konsentrasi kendaraan roda empat yang tinggi sehingga menyebabkan kemacetan di jalan-jalan sekitarnya.
"Sekolah-sekolah yang menyebkan kemacetan karena banyaknya kendaraan roda empat dari siswa yang berasal dari golongan menengah ke atas," kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Nurhayati Sinaga, Selasa (9/4/2013) di Tebet, Jakarta Selatan.
Selain itu, menurut Nurhayati, sejumlah TK dan SD juga berperan menyebabkan kemacetan di Jakarta Selatan. Adanya aktivitas antarjemput orangtua murid menyebabkan konsentrasi kendaraan roda empat di jalanan sekitar sekolah meningkat.
"Adanya aktivitas antarjemput orangtua murid namun lahan sekolah terbatas untuk parkiran, sehingga yang menjemput antri. Kebanyakan dari TK-SMP yang antarjemput, karena masih butuh pengawasan," ujarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihak Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan telah melakukan koordinasi dengan Kepolisian untuk pengaturan lalu lintas. Selain itu, pihak sekolah SMA maupun SMP sudah disurati agar bisa mengatur perilaku siswa-siswanya.
Untuk sekolah TK dan SD, kata Nurhayati, pihaknya telah meminta agar bisa mengatur proses antarjemput siswa dengan mobil. "Kami sudah surati kepada sekolah untuk menjemputnya itu pakai sistem rotasi kalau anaknya belum keluar, kan ada ponsel untuk komunikasi," katanya.
Sekolah-sekolah yang dimaksud yaitu SMPN 115 di Jalan KH Abdullah Syafei (Tebet), SMAN 6 di Jalan Bulungan (Kebayoran Baru), SMPN 11 dan SMPN 19 di Jalan Bumi (Kebayoran Baru), SMAN 28 di Jaln Raya Ragunan (Pasar Minggu), SMAN 38 di Jalan Raya Lenteng Agung (Jagakarsa), SMA Lab School di Jalan KH Ahmad Dahlan (Kebayoran Baru), SMA Don Bosco di Jalan TB Simatupang (Cilandak), Yayasan Sekolah Bhakti 400 di Jalan RA Kartini (Cilandak), dan Sekolah Al Azhar di Jalan Sisingamangaraja (Kebayoran Baru)
No comments:
Post a Comment