Menyeruput secangkir teh hijau yang panas tak hanya akan membuat Anda lebih tenang. Cara ini juga dapat dijadikan pilihan bagi Anda untuk mencegah sakit flu.
Eksperimen para ahli menunjukkan, teh hijau juga ternyata memiliki kemampuan yang hebat dalam menghadang virus flu. Temuan ini melengkapi kelebihan teh hijau yang sudah dikenal luas seperti mengikis lemak jahat serta menyehatkan pembuluh darah dan jantung.
Para ilmuwan dari Departemen Evaluasi Obat & Informatika Universitas Shizuoka Jepang yang mengklaim khasiat teh hijau dapat mengendalikan virus flu. Peneliti yang dipimpin Dr Hiroshi Yamada MD P D melibatkan beberapa perawat di rumah sakit untuk menguji keampuhan kandungan antioksidan dalam teh hijau.
Sekelompok perawat diberikan pil yang mengandung 378 miligram catechin (setara dengan 2 cangkir teh hijau) dan 210 miligram theanine (setara dengan 4 cangkir). Kelompok perawat ini mengonsumsi enam kapsul tersebut setiap hari selama 5 bulan, sedangkan kelompok lainnya diberikan kapsul berisikan plasebo.
Hasilnya, pemberian suplemen teh hijau ini cukup signifikan dalam meningkatkan daya tahan tubuh terhadap flu. Hanya 4 persen saja dari kelompok yang diberi suplemen teh hijau mengalami sakit flu, sedangkan dari kelompok lain mencapai 13 persen.
”Catechin dapat mengikat virus influenza. Ini dapat mencegah virus menembus sel-sel yang sehat dalam tubuh Anda dan menghentikannya supaya tidak menjadi matang,” kata Yamada yang mempublikasikan temuannya dalam jurnal BMC Complementary and Alternative Medicine.
Theanine juga dipercaya memberikan perlindungan yang sama terhadap imunitas tubuh, tetapi para peneliti masih belum yakin bagaimana mekanismenya.
Yamada menegaskan, untuk memeroleh manfaat dari teh hijau, Anda tidak perlu meminum dalam jumlah yang sangat banyak setiap hari. Anda juga dapat memaksimalkan khasiatnya dengan hanya meminum dua cangkir setiap hari.
Untuk merasakan khasiatnya secara maksimal, Yamada memberikan beberapa saran :
1) Harus teh hijau walaupun jenis teh lainnya memiliki kadar theanine yang tak jauh berbeda, Dr Yamada menegaskan bahwa teh hijau adalah jenis yang paling banyak mengandung catechin sehingga akan sangat optimal dalam mencegah flu. Jika Anda tidak menyukai teh hijau, teh putih atau oolong tea adalah pilihan cukup baik untuk alternatif.
2) Beli dalam bentuk curah. Para ahli mengatakan, secara umum teh dalam bentuk curah memiliki konsentrasi zat antiflu ketimbang teh yang sudah dalam bentuk kantong/celup.
3) Seduh dan sajikan panas-panas. Menyeduh teh dalam waktu yang lebih lama dan dalam temperatur yang tinggi akan meningkatkan konsentrasi catechin, walaupun kadar aslinya sulit untuk diukur. Pastikan untuk menyeduh setidaknya dalam 1 hingga 2 menit pada suhu 175 derajat celsius atau 3 hingga 5 menit dengan suhu 140 derajat (panas tetapi dapat diminum).
Jika Anda benar-benar tidak suka teh, pertimbangkan untuk mengomsumsi suplemen teh hijau kompleks yang kandungannya hampir sama dengan catechin dalam segelas teh. Penelitian para ahli dari University of California menemukan, suplemen teh hijau dapat mempertahankan efek positif dari kebiasaan minum teh hijau.
Eksperimen para ahli menunjukkan, teh hijau juga ternyata memiliki kemampuan yang hebat dalam menghadang virus flu. Temuan ini melengkapi kelebihan teh hijau yang sudah dikenal luas seperti mengikis lemak jahat serta menyehatkan pembuluh darah dan jantung.
Para ilmuwan dari Departemen Evaluasi Obat & Informatika Universitas Shizuoka Jepang yang mengklaim khasiat teh hijau dapat mengendalikan virus flu. Peneliti yang dipimpin Dr Hiroshi Yamada MD P D melibatkan beberapa perawat di rumah sakit untuk menguji keampuhan kandungan antioksidan dalam teh hijau.
Sekelompok perawat diberikan pil yang mengandung 378 miligram catechin (setara dengan 2 cangkir teh hijau) dan 210 miligram theanine (setara dengan 4 cangkir). Kelompok perawat ini mengonsumsi enam kapsul tersebut setiap hari selama 5 bulan, sedangkan kelompok lainnya diberikan kapsul berisikan plasebo.
Hasilnya, pemberian suplemen teh hijau ini cukup signifikan dalam meningkatkan daya tahan tubuh terhadap flu. Hanya 4 persen saja dari kelompok yang diberi suplemen teh hijau mengalami sakit flu, sedangkan dari kelompok lain mencapai 13 persen.
”Catechin dapat mengikat virus influenza. Ini dapat mencegah virus menembus sel-sel yang sehat dalam tubuh Anda dan menghentikannya supaya tidak menjadi matang,” kata Yamada yang mempublikasikan temuannya dalam jurnal BMC Complementary and Alternative Medicine.
Theanine juga dipercaya memberikan perlindungan yang sama terhadap imunitas tubuh, tetapi para peneliti masih belum yakin bagaimana mekanismenya.
Yamada menegaskan, untuk memeroleh manfaat dari teh hijau, Anda tidak perlu meminum dalam jumlah yang sangat banyak setiap hari. Anda juga dapat memaksimalkan khasiatnya dengan hanya meminum dua cangkir setiap hari.
Untuk merasakan khasiatnya secara maksimal, Yamada memberikan beberapa saran :
1) Harus teh hijau walaupun jenis teh lainnya memiliki kadar theanine yang tak jauh berbeda, Dr Yamada menegaskan bahwa teh hijau adalah jenis yang paling banyak mengandung catechin sehingga akan sangat optimal dalam mencegah flu. Jika Anda tidak menyukai teh hijau, teh putih atau oolong tea adalah pilihan cukup baik untuk alternatif.
2) Beli dalam bentuk curah. Para ahli mengatakan, secara umum teh dalam bentuk curah memiliki konsentrasi zat antiflu ketimbang teh yang sudah dalam bentuk kantong/celup.
3) Seduh dan sajikan panas-panas. Menyeduh teh dalam waktu yang lebih lama dan dalam temperatur yang tinggi akan meningkatkan konsentrasi catechin, walaupun kadar aslinya sulit untuk diukur. Pastikan untuk menyeduh setidaknya dalam 1 hingga 2 menit pada suhu 175 derajat celsius atau 3 hingga 5 menit dengan suhu 140 derajat (panas tetapi dapat diminum).
Jika Anda benar-benar tidak suka teh, pertimbangkan untuk mengomsumsi suplemen teh hijau kompleks yang kandungannya hampir sama dengan catechin dalam segelas teh. Penelitian para ahli dari University of California menemukan, suplemen teh hijau dapat mempertahankan efek positif dari kebiasaan minum teh hijau.
No comments:
Post a Comment