Melihat lisensi kepelatihannya, Deny Syamsudin, Herry Kiswanto, dan Maman Suryaman menjadi nama-nama yang berpeluang besar melatih Persib musim depan.
Jika manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) tetap konsisten pada hasil rapat, Selasa (31/7/2012) lalu, yakni mengutamakan arsitek lokal, ketiga nama tersebut layak dinobatkan sebagai kandidat terkuat arsitek Maung Bandung musim depan.
Mereka sudah mengantongi lisensi A AFC, yang menjadi batas minimal bagi seorang pelatih, untuk menukangi tim profesional di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia.
Dari ketiga calon kandidat kuat tersebut, Deny bukan muka baru dalam urusan menukangi Pangeran Biru. Pelatih tim PON Jabar ini, pernah menduduki kursi panas kepelatihan tim kebanggaan Kota Bandung ini pada Indonesia VIII 2001/2002 silam. Dia berhasil menempatkan Persib di peringkat 8 dari 12 kontestan.
Bersama Dedi Sutendi dan Lukas Tumbuan, Deny berhasil menorehkan catatan bagus, tidak pernah terkalahkan di kandang sendiri. Namun, dia mencatat prestasi buruk di laga tandang. Walhasil, skuad besutannya hampir terjerumus ke dalam jurang degradasi. Beruntung, Persib mampu menaklukkan Persikab Kabupaten Bandung di laga pamungkas dengan skor telak 5-0.
Sedangkan Herry, jam terbangnya sebagai pelatih tidak kalah mengilap. Pria kelahiran Banda Aceh 25 April 1955 silam ini, pernah menukangi Persija Jakarta, PSIS Semarang, Persikabo Bogor, dan terakhir Persiraja Banda Aceh sejak 2010 lalu hingga sekarang. Dia juga pernah berkostum Maung Bandung pada era Perserikatan 1976/1979 dan Mastrans Bandung Raya 1993/1996 serta timnas Indonesia 1979/1993.
Sementara Maman, saat ini adalah asisten pelatih Herry di Persiraja. Pada kompetisi Indonesia Premier League (IPL) 2011/2012 silam, keduanya berhasil membawa tim kebanggaan Kota Banda Aceh ini bertahan, sejak lolos dari Divisi Utama 2010/2011 lalu. Di akhir masa kepelatihannya, prestasi yang ditorehkan memang tak begitu mengilap, yakni hanya mampu finis di peringkat 7 dari 12 kontestan IPL musim 2011/2012.
Menilik dari ketiga kandidat tersebut, Ketua Pengprov PSSI Jabar Bambang Sukowiyono menilai Deny dan Herry adalah kandidat terkuat. Menurutnya, jam terbang kedua pelatih tersebut sangat membantu kalau jadi ditunjuk manajemen Persib sebagai pelatih musim depan.
Dia beralasan, selain keduanya memiliki lisensi A AFC sebagai syarat utama pelatih tim profesional. Kedua kandidat tersebut, dinilai memiliki visi yang bagus sebagai pelatih, dan paham dengan kondisi tim kebanggaan bobotoh saat ini.
"Di antara ketiganya, yang paham terhadap kondisi Persib adalah Herkis (Herry Kiswanto) dan Deny. Saya lihat, keduanya memiliki kualitas. Selama ini keduanya tidak berhenti memegang tim. Otomatis, kemampuan keduanya semakin terasah," ujarnya kepada wartawan di Stadion Persib, Jalan Ahmad Yani, Kamis (2/8/2012).
Suko -sapaan Bambang Sukowiyono menyakini kemampuan keduanya saat ini sebagai pelatih, sudah semakin bagus. Meski demikian, dia mengaku Herkis jauh lebih unggul ketimbang Deny. Menurutnya, keberhasilan Herkis membawa Persiraja lolos dari Divisi Utama, dapat menjadi nilai lebih bagi manajemen untuk mengukur kemampuannya sebagai pelatih.
"Pasti sekarang kemampuan mereka semakin meningkat. Deny sekarang memegang tim PON Jabar dan Herkis melatih Persiraja. Keduanya saya rasa seimbang. Tapi memang, Herkis lebih unggul. Keberhasilan dia membawa Persiraja, jadi poin penting. Kemampuannya sebagai pelatih, tidak perlu diragukan lagi," ucapnya.
Jika manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) tetap konsisten pada hasil rapat, Selasa (31/7/2012) lalu, yakni mengutamakan arsitek lokal, ketiga nama tersebut layak dinobatkan sebagai kandidat terkuat arsitek Maung Bandung musim depan.
Mereka sudah mengantongi lisensi A AFC, yang menjadi batas minimal bagi seorang pelatih, untuk menukangi tim profesional di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia.
Dari ketiga calon kandidat kuat tersebut, Deny bukan muka baru dalam urusan menukangi Pangeran Biru. Pelatih tim PON Jabar ini, pernah menduduki kursi panas kepelatihan tim kebanggaan Kota Bandung ini pada Indonesia VIII 2001/2002 silam. Dia berhasil menempatkan Persib di peringkat 8 dari 12 kontestan.
Bersama Dedi Sutendi dan Lukas Tumbuan, Deny berhasil menorehkan catatan bagus, tidak pernah terkalahkan di kandang sendiri. Namun, dia mencatat prestasi buruk di laga tandang. Walhasil, skuad besutannya hampir terjerumus ke dalam jurang degradasi. Beruntung, Persib mampu menaklukkan Persikab Kabupaten Bandung di laga pamungkas dengan skor telak 5-0.
Sedangkan Herry, jam terbangnya sebagai pelatih tidak kalah mengilap. Pria kelahiran Banda Aceh 25 April 1955 silam ini, pernah menukangi Persija Jakarta, PSIS Semarang, Persikabo Bogor, dan terakhir Persiraja Banda Aceh sejak 2010 lalu hingga sekarang. Dia juga pernah berkostum Maung Bandung pada era Perserikatan 1976/1979 dan Mastrans Bandung Raya 1993/1996 serta timnas Indonesia 1979/1993.
Sementara Maman, saat ini adalah asisten pelatih Herry di Persiraja. Pada kompetisi Indonesia Premier League (IPL) 2011/2012 silam, keduanya berhasil membawa tim kebanggaan Kota Banda Aceh ini bertahan, sejak lolos dari Divisi Utama 2010/2011 lalu. Di akhir masa kepelatihannya, prestasi yang ditorehkan memang tak begitu mengilap, yakni hanya mampu finis di peringkat 7 dari 12 kontestan IPL musim 2011/2012.
Menilik dari ketiga kandidat tersebut, Ketua Pengprov PSSI Jabar Bambang Sukowiyono menilai Deny dan Herry adalah kandidat terkuat. Menurutnya, jam terbang kedua pelatih tersebut sangat membantu kalau jadi ditunjuk manajemen Persib sebagai pelatih musim depan.
Dia beralasan, selain keduanya memiliki lisensi A AFC sebagai syarat utama pelatih tim profesional. Kedua kandidat tersebut, dinilai memiliki visi yang bagus sebagai pelatih, dan paham dengan kondisi tim kebanggaan bobotoh saat ini.
"Di antara ketiganya, yang paham terhadap kondisi Persib adalah Herkis (Herry Kiswanto) dan Deny. Saya lihat, keduanya memiliki kualitas. Selama ini keduanya tidak berhenti memegang tim. Otomatis, kemampuan keduanya semakin terasah," ujarnya kepada wartawan di Stadion Persib, Jalan Ahmad Yani, Kamis (2/8/2012).
Suko -sapaan Bambang Sukowiyono menyakini kemampuan keduanya saat ini sebagai pelatih, sudah semakin bagus. Meski demikian, dia mengaku Herkis jauh lebih unggul ketimbang Deny. Menurutnya, keberhasilan Herkis membawa Persiraja lolos dari Divisi Utama, dapat menjadi nilai lebih bagi manajemen untuk mengukur kemampuannya sebagai pelatih.
"Pasti sekarang kemampuan mereka semakin meningkat. Deny sekarang memegang tim PON Jabar dan Herkis melatih Persiraja. Keduanya saya rasa seimbang. Tapi memang, Herkis lebih unggul. Keberhasilan dia membawa Persiraja, jadi poin penting. Kemampuannya sebagai pelatih, tidak perlu diragukan lagi," ucapnya.
No comments:
Post a Comment