Friday, August 31, 2012

Pengertian Pengembangan Diri.

Pengembangan Diri adalah ilmu yang berhubungan dengan cara mengembangkan potensi diri sendiri agar bisa dipakai secara maksimal untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Pengembangan diri ini berhubungan dengan diri sendiri bukan dengan orang lain. Potensi diri maksudnya adalah kekuatan yang terpendam yang  belum tergali dan bisa menghasilkan kekuatan yang besar .
Proses pencerahan adalah salah satu istilah yang biasa dipakai untuk menggambarkan kesadaran terhadap diri sendiri terhadap sesuatu yang sebelumnya kita tidak mengerti menjadi paham kemudian.

Pengembangan diri bukan hanya  pelajaran tentang sikap perilaku atau budi pekerti yang biasa diajarkan di sekolah kepribadian, tetapi lebih dalam dari semua itu yaitu kemampuan mengenal diri dan tuhannya sehingga mengerti makna hidup untuk apa kita hidup. Sikap perilaku adalah ahlaq dalam istilah lain. Sikap perilaku ini berhubungan dengan paradigma seseorang atau cara pandang seseorang terhadap suatu hal.

Tujuan Pengembangan Diri. 
Pengembangan diri diajarkan biasanya tergantung tujuan masing-masing instansi atau perusahaan yang biasanya berkaitan dengan pembinaan sumber daya manusia.
Pada umumnya pengembangan diri diajarkan dengan tujuan :

1. Agar mempunyai sikap professional .
Sikap professional biasanya merupakan tuntutan dalam bekerja, tetapi bukan hanya dalam pekerjaan tetapi bisa dalam pergaulan sosial maupun hubungan dengan tuhan.
Ciri sikap professional ini adalah mempunyai kompetensi atau keahlian dalam bidangnya dan sikap taat kepada aturan atau kesepakatan yang telah ditetapkan. Lawan dari sikap professional ini adalah sikap amatir yang merupakan kebalikan dari ciri sikap professional. Janji dan kepercayaan buat mereka yang professional adalah harga diri dan hal yang harus dijaga.

2. Merubah paradigma.

Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap suatu fenomena, atau sudut pandang,opini,pendapat. Seseorang akan ditentukan oleh paradigma yang mereka miliki, pengaruh lingkungan sangat besar menjadi penentu mengapa paradigma masing-masing orang berbeda. Tidak ada 2 kepala yang memiliki paradigma yang sama. Penyebab lain perbedaan ini adalah iptek,pengalaman,skill dan struktur berfikir.

Paradigma  benar dan salah dan ada baik dan buruk. Benar dan salah memakai ukuran dan standar kitab suci masing-masing agama,hukum alam dan universalitas. Sedang baik dan buruk memakai standar pendapat orang lain. Kalau baik buruk memakai ukuran kwantitas sedangkan kebenaran memakai standar kualitas.

Mempunyai paradigma yang benar dalam menyelesaikan masalah dan dalam kehidupan adalah harapan dan tujuan diajarkannya pengembangan diri. Kejujuran adalah benar tapi belum tentu baik. Orang yang sopan dan dermawan akan menjadi orang yang baik dimata orang tetapi belum tentu menjadi orang yang benar dimata tuhan kalau ternyata ada maksud-maksud tertentu dalam kesopanan dan kedermawanan yang dia lakukan itu, tidak tulus dan ihlas karena tuhan. Orang yang benar tidak butuh penghormatan dari orang banyak atau orang lain tetapi mereka mengejar kehormatan di hadapan tuhan.

Itu alasannya mengapa pengajaran pengembangan diri penting untuk diberikan kepada semua tingkatan pelajar dan mahasiswa agar mereka mempunyai karakter yang kuat. Selama ini pengajaran pengembangan diri hanya diisi oleh pelajaran skill di sekolah dan hal-hal yang ringan dengan sikap perilaku  luar tidak sampai masuk kehati yaitu faktor terdalam sehingga memunculkan pribadi rapuh dan  tidak kuat mental dalam menghadapi persaingan atau tantangan. Hal tersebut karena faktor kemampuan pengajar yang rata-rata guru agama. Pengembangan diri memahami lebih dalam dari sekedar agama.

No comments:

Post a Comment