Betapa girang Imane Boudlal dan Noor Abdallah. Impian masa kecilnya untuk bisa bekerja di Disneyland ternyata menjadi kenyataan. Tak ada yang lebih membahagiakan bagi Boudlal dan Abdallah selain bisa bekerja di Disneyland dan tetap mengenakan busana kebanggaannya: busana Muslimah.
Bagi keduanya, menjadi "Princess Disney" adalah impian masa kecilnya, sama dengan mimpi banyak anak perempuan di seantero dunia. Saat ada tawaran magang di Disneyland usai menyelesaikan pendidikannya, hati Abdallah girang.
Bagi gadis 22 tahun ini mimpinya menjadi kennyataan. Seperti ditulis Chicago Teribune, ia terus menyimpan mimpi kanak-kanaknya hingga dewasa. Jadi, ketika perusahaan datang ke Universitas Illinois di Chicago, tempat ia belajar, untuk merekrut tenaga magang, dia telaten mengikuti berbagai seleksi untuk mendapatkan kesempatan itu.
Namun, menurut Tribune, Abdallah terhenyak ketika tiba di Anaheim. Ini terjadi setelah ia diterima magang, dan mulai bergerak di seluruh negeri untuk orientasi. Di tempat terakhir itulah, bulan lalu, ia mendapat sandungan.
Manajer menolak keras jilbab yang dikenakannya. Karena pakaiannya itu pula ia ditugaskan ke sebuah ruang stok lebih terpencil. Manajer menekannya untuk mengundurkan diri. "Hati saya patah sedikit," kata Abdallah.
Kasusnya kemudian terendus media dan dipublikasikan luas. Pro-kontra bermunculan, sebelum dicapai kata sepakat: dia bisa terus bekerja dan berjilbab dengan mengenakan pakaian khusus yang dirancang perusahaan.
Namun, seperti New York Daily News melaporkan, Abdallah telah mencapai kompromi mengenai masalah ini: dia akan mengenakan baret biru di atas sebuah jilbab yang dirancang khusus oleh perusahaan.
Sebaliknya, perusahaan masih belum menyelesaikan perselisihan dengan Imane Boudlal, seorang wanita Maroko 26 tahun yang mengaku diskors oleh perusahaan setelah menolak kompromi mirip dengan yang ditawarkan pada Abdallah. Boudlal hanya berharap segera menemukan jalan keluar seperti Abdallah.
Bagi keduanya, menjadi "Princess Disney" adalah impian masa kecilnya, sama dengan mimpi banyak anak perempuan di seantero dunia. Saat ada tawaran magang di Disneyland usai menyelesaikan pendidikannya, hati Abdallah girang.
Bagi gadis 22 tahun ini mimpinya menjadi kennyataan. Seperti ditulis Chicago Teribune, ia terus menyimpan mimpi kanak-kanaknya hingga dewasa. Jadi, ketika perusahaan datang ke Universitas Illinois di Chicago, tempat ia belajar, untuk merekrut tenaga magang, dia telaten mengikuti berbagai seleksi untuk mendapatkan kesempatan itu.
Namun, menurut Tribune, Abdallah terhenyak ketika tiba di Anaheim. Ini terjadi setelah ia diterima magang, dan mulai bergerak di seluruh negeri untuk orientasi. Di tempat terakhir itulah, bulan lalu, ia mendapat sandungan.
Manajer menolak keras jilbab yang dikenakannya. Karena pakaiannya itu pula ia ditugaskan ke sebuah ruang stok lebih terpencil. Manajer menekannya untuk mengundurkan diri. "Hati saya patah sedikit," kata Abdallah.
Kasusnya kemudian terendus media dan dipublikasikan luas. Pro-kontra bermunculan, sebelum dicapai kata sepakat: dia bisa terus bekerja dan berjilbab dengan mengenakan pakaian khusus yang dirancang perusahaan.
Namun, seperti New York Daily News melaporkan, Abdallah telah mencapai kompromi mengenai masalah ini: dia akan mengenakan baret biru di atas sebuah jilbab yang dirancang khusus oleh perusahaan.
Sebaliknya, perusahaan masih belum menyelesaikan perselisihan dengan Imane Boudlal, seorang wanita Maroko 26 tahun yang mengaku diskors oleh perusahaan setelah menolak kompromi mirip dengan yang ditawarkan pada Abdallah. Boudlal hanya berharap segera menemukan jalan keluar seperti Abdallah.
No comments:
Post a Comment