Harga minyak turun tajam pada Rabu (28/3), di pasar London, Inggris. Penurunan ini dikarenakan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik dengan jumlah terbesar dalam 20 bulan.
Di New York, minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei, menyusut USD2,56 dolar menjadi USD104,77 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk Mei merosot USD1,76 menjadi USD123,75 per barel.
Departemen Energi AS mengatakan, persediaan minyak mentah negara itu melonjak sebesar 7,1 juta barel pada pekan lalu. "Angka stok minyak mentah mingguan terbesar sejak Juli 2010 itu tidak terduga," kata analis BNP Paribas, Harry Tchilinguirian.
Harga minyak turun juga karena Prancis mengumumkan siap memanfaatkan cadangan minyak strategisnya untuk mengurangi ketegangan pasar.
"Ini karena Amerika Serikat yang meminta dan Prancis menyambut gagasan baik tersebut. Kami sekarang menunggu pendapat Badan Energi Internasional," kata Menteri Energi Prancis, Eric Besson.
Juru bicara pemerintah dan Menteri Anggaran Valerie Pecresse mengatakan, Prancis bekerja dengan Amerika Serikat dan Inggris untuk membujuk IEA agar mengizinkan mereka memanfaatkan cadangan mereka untuk melawan spekulasi di pasar energi global.
Secara teori, cadangan suatu negara digelar dalam kasus krisis internasional besar seperti perang atau bencana alam di daerah penghasil minyak.
Di New York, minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei, menyusut USD2,56 dolar menjadi USD104,77 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk Mei merosot USD1,76 menjadi USD123,75 per barel.
Departemen Energi AS mengatakan, persediaan minyak mentah negara itu melonjak sebesar 7,1 juta barel pada pekan lalu. "Angka stok minyak mentah mingguan terbesar sejak Juli 2010 itu tidak terduga," kata analis BNP Paribas, Harry Tchilinguirian.
Harga minyak turun juga karena Prancis mengumumkan siap memanfaatkan cadangan minyak strategisnya untuk mengurangi ketegangan pasar.
"Ini karena Amerika Serikat yang meminta dan Prancis menyambut gagasan baik tersebut. Kami sekarang menunggu pendapat Badan Energi Internasional," kata Menteri Energi Prancis, Eric Besson.
Juru bicara pemerintah dan Menteri Anggaran Valerie Pecresse mengatakan, Prancis bekerja dengan Amerika Serikat dan Inggris untuk membujuk IEA agar mengizinkan mereka memanfaatkan cadangan mereka untuk melawan spekulasi di pasar energi global.
Secara teori, cadangan suatu negara digelar dalam kasus krisis internasional besar seperti perang atau bencana alam di daerah penghasil minyak.
No comments:
Post a Comment