Fokus artinya konsentrasi pada satu hal pada apa yang telah kita miliki. Apa yang kita miliki adalah sesuatu yang telah diberikan tuhan kepada kita. Memaksimalkan apa yang kita miliki maksudnya adalah memakai dan memaksimalkan apa yang kita miliki. Istilah ini lebih dikenal dengan rasa syukur. Kemampuan mensyukuri ini adalah kecerdasan khusus yang merupakan bagian dari spiritual intellegent.
Hal besar yang kita miliki dari tuhan adalah bakat dan kemampuan. Bakat ini sifatnya alami dan ada dalam diri seseorang yang kadang belum terasah atau tergali. Bakat ini seperti pisau tajam yang kalau dibiarkan ditaruh digudang dalam jangka waktu lama dan tidak pernah dipakai atau diasah maka akan tumpul dan berkarat sehingga tidak bisa dipakai dan tidak tajam.
Jika mampu mengasahnya dengan baik sehingga sangat tajam maka akan menjadi penyebab keberhasilan kita di masa depan. Mereka yang bisa mengasahnya dengan baik akan membawanya pada suatu prestasi yang hebat karena mereka bisa belajar dengan baik,cepat menyenanginya dan tidak cepat bosan. Sebaliknya jika kita tidak menyenangi sesuatu atau negatif pada suatu hal maka akan menjadi penyebab kegagalan.
Menemukan bakat dan fokus di bakat tersebut adalah jawaban paling tepat untuk berhasil. Tetapi pada faktanya tidak mudah menemukan bakat ini meskipun melewati psikotest, analisa dan perenungan pribadi. Jika ini terjadi maka sebaiknya menjalankan apa yang kita punya tanpa takut salah, lebih baik salah dari pada tidak melangkah. Hal lain yang bisa membantu kesuksesan adalah minat atau hoby, sesuatu yang kita senangi dan gandrungi tetapi minat ini sifatnya berubah-ubah tidak permanen seperti bakat. Minat ini lebih kepada fungsi informasi atau informasi dari orang lain .
Fokus kepada diri sendiri adalah konsentrasi kepada bakat yang kita miliki dan mengasahnya sebaik mungkin dengan latihan dan pengulangan. Perwujudan ini adalah perwujudan rasa syukur kepada tuhan yang merupakan ciri kecerdasan hati.
Hal besar yang kita miliki dari tuhan adalah bakat dan kemampuan. Bakat ini sifatnya alami dan ada dalam diri seseorang yang kadang belum terasah atau tergali. Bakat ini seperti pisau tajam yang kalau dibiarkan ditaruh digudang dalam jangka waktu lama dan tidak pernah dipakai atau diasah maka akan tumpul dan berkarat sehingga tidak bisa dipakai dan tidak tajam.
Jika mampu mengasahnya dengan baik sehingga sangat tajam maka akan menjadi penyebab keberhasilan kita di masa depan. Mereka yang bisa mengasahnya dengan baik akan membawanya pada suatu prestasi yang hebat karena mereka bisa belajar dengan baik,cepat menyenanginya dan tidak cepat bosan. Sebaliknya jika kita tidak menyenangi sesuatu atau negatif pada suatu hal maka akan menjadi penyebab kegagalan.
Menemukan bakat dan fokus di bakat tersebut adalah jawaban paling tepat untuk berhasil. Tetapi pada faktanya tidak mudah menemukan bakat ini meskipun melewati psikotest, analisa dan perenungan pribadi. Jika ini terjadi maka sebaiknya menjalankan apa yang kita punya tanpa takut salah, lebih baik salah dari pada tidak melangkah. Hal lain yang bisa membantu kesuksesan adalah minat atau hoby, sesuatu yang kita senangi dan gandrungi tetapi minat ini sifatnya berubah-ubah tidak permanen seperti bakat. Minat ini lebih kepada fungsi informasi atau informasi dari orang lain .
Fokus kepada diri sendiri adalah konsentrasi kepada bakat yang kita miliki dan mengasahnya sebaik mungkin dengan latihan dan pengulangan. Perwujudan ini adalah perwujudan rasa syukur kepada tuhan yang merupakan ciri kecerdasan hati.
No comments:
Post a Comment