Perusahaan security Kaspersky Lab, tengah melakukan investigasi dengan sebuah virus komputer baru yang disebut-sebut paling canggih di dunia. Virus yang dijuluki "Flame" ini ditujukan untuk menyerang Iran dan beberapa negara di Timur Tengah.
"Kami tengah melacak siapa di balik virus ini, sejak ditemukan akhir bulan lalu," kata Eugene Kaspersky, pendiri Kaspersky Lab seperti dikutip Telegraph, Selasa (29/5).
Pihak Kaspersky menduga, virus ini dibuat pemerintah sebuah negara. Begitu rumitnya hingga Kapsersky sendiri membutuhkan bantuan untuk memahami virus ini.
Dilaporkan, kode virus baru tersebut 20 kali lipat dibandingkan ukuran kebanyakan software program jahat umumnya termasuk Stuxnet. Parahnya, virus baru ini dicurigai sudah beredar sejak lima tahun lalalu dan menginfeksi komputer di Iran, Israel, Sudan, Syria, dan serta Mesir.
Iran sendiri berulangkali menuduh negara barat dan Israel membuat program jahat untuk menyerang mereka. Selain Stuxnet, program jahat lain yang pernah menerjang Iran adalah Duqu.
Beberapa kemampuan virus ini seperti mengumpulkan data rahasia, merubah setting komputer secara remote, menghidupkan mikrofon komputer untuk merekam pembicaraan, mengambil screenshot dan mengkopi pembicaraan di instant messaging. Israel dituding berada dibalik virus ini setelah Kaspersky mendeteksi infeksi di beberapa negara Timur Tengah. Hal ini diperkuat pernyataan seorang pengamat Israel di Amerika yang menyatakan Flame merupakan bagian dari aksi perang cyber negara Yahudi tersebut.
"Kami tengah melacak siapa di balik virus ini, sejak ditemukan akhir bulan lalu," kata Eugene Kaspersky, pendiri Kaspersky Lab seperti dikutip Telegraph, Selasa (29/5).
Pihak Kaspersky menduga, virus ini dibuat pemerintah sebuah negara. Begitu rumitnya hingga Kapsersky sendiri membutuhkan bantuan untuk memahami virus ini.
Dilaporkan, kode virus baru tersebut 20 kali lipat dibandingkan ukuran kebanyakan software program jahat umumnya termasuk Stuxnet. Parahnya, virus baru ini dicurigai sudah beredar sejak lima tahun lalalu dan menginfeksi komputer di Iran, Israel, Sudan, Syria, dan serta Mesir.
Iran sendiri berulangkali menuduh negara barat dan Israel membuat program jahat untuk menyerang mereka. Selain Stuxnet, program jahat lain yang pernah menerjang Iran adalah Duqu.
Beberapa kemampuan virus ini seperti mengumpulkan data rahasia, merubah setting komputer secara remote, menghidupkan mikrofon komputer untuk merekam pembicaraan, mengambil screenshot dan mengkopi pembicaraan di instant messaging. Israel dituding berada dibalik virus ini setelah Kaspersky mendeteksi infeksi di beberapa negara Timur Tengah. Hal ini diperkuat pernyataan seorang pengamat Israel di Amerika yang menyatakan Flame merupakan bagian dari aksi perang cyber negara Yahudi tersebut.
No comments:
Post a Comment