Wednesday, January 29, 2014

Filosofi pohon


Kajian hari ini diisi oleh Ustadz Nur Hassan Yazid yang ternyata beliau adalah ayah dari temanku di SMA dulu.Ketika beliau masuk aku langsung ingat ayah-ku karena wajahnya dan sepuhnya yang mirip. Beliaupun memulai kajian dengan sebuah cerita tentang pengalaman beliau ketika menjadi pembicara di salah satu perguruan tinggi kesehatan di Kediri. Ada seorang mahasiswi yang bertanya yang intinya, dia ingin mengenakan jilbab karena belum merasa mampu dan takut dengan jilbab tersebut dia jadi terkekang, ayahanda ustadz Yazid pun akhirnya menjawab dengan penjelasan panjang.

Seseorang yang mau melaksanakan kewajibannya sebagai muslim atau muslimah, itu karena ia didorong oleh yang namanya “faith” atau keimanan, dan jika semakin kuat keimanannya maka semakin sadar bahwa ia harus melaksanakan kewajibannya. Seperti yang Allah Firman-kan dalam Al-Qur’an surat Ibrahim : 24-25


    أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ
    تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا ۗ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat..” Q.S. Ibrahim : 24-25

Dalam ayat itu disebutkan tentang kalimat yang baik, yang termasuk dalam kalimat yang baik adalah kalimat tauhid, yaitu segala yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran serta perbuatan yang baik. Kalimat tauhid itu seperti laa ilaa ha illallaah. Dan dalam ayat tersebut juga disebutkan tentang pohon yang baik dengan akarnya yang terguh dan cabangnya menjulang ke langit, hal itu bisa dijadikan perumpamaan bagi kekuatan iman seseorang, iman yang kokoh seperti perumpamaan didalam ayat Ibrahim tersebut. Bila ingin mempunyai strong faith jadilah pohon yang baik, dengan syarat :

1. Harus menanam bibit yang baik
Dalam proses kehidupan manusia pasti akan menemui masa membina keluarga, kalau memilih istri atau suami pilihlah yang baik dalam agamanya dan akhlaq-nya, maka akan lahir pula generasi yang baik karena kedua orang tuanya juga baik.

    “Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)

Jadi sudahkah merasa menjadi bibit yang baik??

2. Tanam bibit baik di tanah yang subur.
Memilih tempat menanam di tanah yang subur akan membuat sebuah pohon tumbuh dengan baik, bayangkan bila pohon tersebut ditanam di daerah padang pasir yang tandus pasti tak akan bertahan barang sehari.
Seperti itulah perumpamaan diatas, maka ciptakan lingkungan yang kondusif dan lingkungan yang baik untuk membentuk keimanan yang kuat.

3. Siraman air secara berkala.
Seperti pohon yang membutuhkan air agar tidak layu, begitu juga keimanan yang perlu diberikan siraman seperti Kajian tentang Keislaman seperti kajian ini, membaca buku-buku keagamaan, membaca Al-Qur’an dan terjemahannya, membaca hadist dan tafsirannya, dan hal-hal yang menambah pengetahuan tentang Islam lainnya. Orang yang biasa disiram dengan hal-hal tersebut keimanannya akan berbeda dengan orang lainnya yang jarang mendapatkan siraman.
Selain siraman air, pohon juga memerlukan sinar matahari, nur, cahaya Illahi. Kita perlu yakin dengan berdoa memohon hidayah-Nya sehingga tidak menyimpang dan tetap berada di jalan cahaya-Nya. Karena manusia itu cenderung untuk menyimpang, maka perlu memohon agar Allah tetap menjaga kita tetap berada di jalan-Nya.

4. Pupuk yang sesuai dengan kebutuhan.
Sebenarnya pupuk itu sesuatu yang tidak wajib diberikan, namun jika pun diberikan maka akan tercipta pohon yang tumbuh dengan sangat subur. Iman juga begitu, akan lebih bagus bila melaksanakan ibadah-ibadah sunnah disamping ibadah wajib, seperti sholat sunnah rowatib, sholat sunnah mutlaq, puasa senin-kamis, dan lain-lain. Ibadah tersebut tidak wajib (sunnah) namun akan lebih baik bila mengerjakannya.

5. DIhindarkan dari penyakit.
Manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Jika seseorang melakukan perbuatan dosa dan maksiat maka keimanannya akan semakin lemah, dan semakin ia berbuat dosa maka keimanannya bisa jadi akan hilang. Jika melakukan dosa hendaklah mengucap istighfar dan segera bertobat agar keimanan kita tetap terjaga.

Itulah syarat-syarat agar keimanan bisa menjadi kokoh seperti sebuah pohon yang berdiri dengan teguh, bila syarat-syarat tersebut dilaksanakan, insyaAllah akan tercipta keimanan yang kokoh dan bila ada pengaruh apapun tidak akan terpengaruh, bila ada cobaan melanda tidak akan goyah.
Rasulullah saw. bersabda,

    “Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya).” (Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazzar)

Maka sebagai seorang muslim dan muslimah yang baik hendaklah kita semua menerima segala sesuatu yang baik-baik saja agar yang kita juga menjadi seseorang dengan ucapan yang baik, perbuatan yang baik seperti lebah yang hanya memakan sesuatu yang baik dan menghasilkan sesuatu yang baik pula yaitu madu.

No comments:

Post a Comment