Kembali kepada renungan asli berdasar pengalaman pribadi dan informasi dari manusia sholeh dan peneliti kehidupan dunia. Apakah tuhan sesembahan berbagai agama dan kepercayaan di dunia ini sama ? berbagai pendapat menyatakan hal tersebut. Sebagaian berpendapat bahwa tiap agama mempunyai tuhan sendiri-sendiri dan berbeda dengan sesembahan kepercayaan yang lain, ada yang menyembah api ada yang menyembah roh leluhur ada yang menyembah tuhan yang tidak kelihatan dan sebagainya. Sebagian berpendapat bahwa hanya nama dan sebutan yang membedakan tetapi pada hakekatnya sama yang dimaksud dibalik nama tersebut, seperti tuhan Allah dan sang hyang widi dalah hindu pada hakekatnya sama, dio agama zoroaster mempercayai dewa dan apai tetapi tetap mempercayai tuhan yang maha esa diatas semua itu. Agama Budha juga begitu Sang Budha hanyalah refleksi atau wujud dari tuhan yang maha esa yang goib demikian juga dengan kepercayaan kristen dengan tuhan yesus karena Yesus hanyalah wujud dari kekuatan tuhan yang maha esa.
Bagaimana ini bisa terjadi ? itulah kebijakan tuhan yang memang telah menjadikan manusia bersuku dan berbangsa agar saling mengenal dan membuat dunia dan kehidupan ini bermakna dan indah seperti pelangi, tidak hitam putih warnanya tetapi indah seperti pelangi. Seorang pencari akan memahami dari hasil pencariannya ternyata manusia berbeda dalam segala hal tidak terkecuali seorang yang kembar pasti mempunyai perbedaan dan terutama cara pandang yang berbeda dalam banyak hal. Perbedaan inilah yang akan membuat kehidupan maju dan tingkatan manusia ada di semua alam, hal ini pula yang membuat panggung dunia ini menjadi rame baik dengan kejahatan dan aktivitas perdamaian. Ilmu pengetahuan dan teknologi akan maju.
Tidak ada agama dan kepercayaan yang besar di dunia ini yang tidak mempercayai bahwa ada tuhan pengatur alam semesta, langit dan bumi dan seisinya. Tuhan yang maha perkasa dan maha berilmu, maha hebat yang telah mengatur segalanya dan mengetahui yang tidak diketahui oleh manusia manapun juga dan tidak ada yang menandingi kesaktian dan kekuatannya. Mengapa mereka percaya demikian ? karena tidak mungkin menciptakan bumi, langir dan isinya hanya dengan kekuatan maksimal manusia dan kekuatan ghoib lain yang dipahami manusia. Siapa dia ? namanya menjadi berbeda demikian juga ritual cara menghormati dan mensucikannya, maka terjadilah banyak nama dan cara penyembahannya.
Kalau sudah tahu seperti itu kenapa kita masih menghinakan, menyalahkan, menilai, mempersoalkan keyakinan orang lain yang berbeda dengan keyakinan dan kepercayaan kita ? tidak masuk akan bukan ? karena ternyata hal ini akan berefek tidak baik bagi kita dan masyarakat. Toleransi adalah kata lain yang tepat untuk mempraktekkannya dalam bermasyarakat.
No comments:
Post a Comment