Jepang muncul sebagai juara Asia setelah menundukkan Australia 1-0 (0-0) lewat perpanjangan waktu pada final Piala Asia 2011 di Stadion Internasional Khalifa Doha, Sabtu malam.
Gol kemenangan Jepang dijaringkan oleh Lee menit 110 lewat tembakan voli kaki kiri pada perpanjangan waktu. Sebelumnya selama 90 menit kedua tim bermain imbang 0-0.
Bagi Jepang, penampilan di final merupakan yang keempat kalinya, sekaligus membukukan rekor sukses 100 persen pada setiap kali penampilan mereka pada final Piala Asia. Jepang sebelumnya menjadi juara tahun 1992, 2000 dan 2004.
Bagi Australia, inilah kesempatan pertama tampil pada final sejak mereka pindah dari Zona Oseania ke Zona Asia. Namun meski diperkuat penjaga gawang Fulham, Mark Schwarzer di bawah mistar, Australia harus mengakui keunggulan Jepang.
Kedua tim ditangani pelatih asing. Australia dilatih oleh pelatih Jerman, Holger Osieck, sedangkan Jepang diasuh Alberto Zaccheroni asal Italia.
Sebelum ini kedua tim telah saling berhadapan sebanyak 17 kali, dengan hasil kemenangan bagi Jepang 5 kali dan kemenangan bagi Australia 6 kali dengan 6 kali hasil imbang.
Pada pertemuan sebelumnya di Piala Asia 2007, Jepang menang 4-3 lewat adu penalti pada perempat final setelah kedua tim bermain imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu.
Susunan pemain :
Jepang: Eiji Kawashima - Daiki Iwamasa, Yasuyuki Konno, Yuto Nagatomo, Atsuto Uchida, Yasuhito Endo, Makoto Hasebe, Keisuke Honda, Shinji Kagawa, Shinji Okazaki, Ryoichi Maeda.
Australia: Mark Schwarzer - Luke Wilkshire, Lucas Neill, Sasa Ognenovski, David Carney, Brett Holman, Mile Jedinak, Carl Valeri, Matt McKay, Harry Kewell, Tim Cahill.
Honda Pemain Terbaik Piala Asia
Striker Jepang, Keisuke Honda, mendapatkan kegembiraan ganda. Selain membawa Jepang menjadi juara Piala Asia 2011, ia juga terpilih sebagai Pemain Terbaik di ajang empat tahunan tersebut.
"Ini saat yang hebat untukku. Aku puas bisa menjadi juara. Ya, aku sangat senang," katanya.
Setelah Piala Asia 2011, kini Jepang berambisi untuk menjuarai Piala Dunia. Mengenai hal ini, pemain asal CSKA Moskwa ini bersikap realistis.
"Aku tak tahu, tapi akan kami coba," ujarnya singkat.
Honda mengaku sempat berpikir pertandingan ini akan berakhir lewat adu penalti. "Ini pertandingan sulit. Tentu saja aku berharap itu akan berakhir seperti itu. Saya mengharapkan adu penalti," ucap Honda.
Jepang punya gaya sepak bola yang rapi dan selalu mengalirkan bola dengan baik. Namun, saat melawan Australia di final, gaya permainan itu kurang terlihat. Ketika ditanya soal itu, Honda menjawab, "Aku tak tahu. Semua orang suka tampil menyerang dan kami mencoba untuk tetap mempertahankan bola. Aku pikir kami perlu memperbaiki diri kami seperti kami tak pernah merasa puas."
Gol kemenangan Jepang dijaringkan oleh Lee menit 110 lewat tembakan voli kaki kiri pada perpanjangan waktu. Sebelumnya selama 90 menit kedua tim bermain imbang 0-0.
Bagi Jepang, penampilan di final merupakan yang keempat kalinya, sekaligus membukukan rekor sukses 100 persen pada setiap kali penampilan mereka pada final Piala Asia. Jepang sebelumnya menjadi juara tahun 1992, 2000 dan 2004.
Bagi Australia, inilah kesempatan pertama tampil pada final sejak mereka pindah dari Zona Oseania ke Zona Asia. Namun meski diperkuat penjaga gawang Fulham, Mark Schwarzer di bawah mistar, Australia harus mengakui keunggulan Jepang.
Kedua tim ditangani pelatih asing. Australia dilatih oleh pelatih Jerman, Holger Osieck, sedangkan Jepang diasuh Alberto Zaccheroni asal Italia.
Sebelum ini kedua tim telah saling berhadapan sebanyak 17 kali, dengan hasil kemenangan bagi Jepang 5 kali dan kemenangan bagi Australia 6 kali dengan 6 kali hasil imbang.
Pada pertemuan sebelumnya di Piala Asia 2007, Jepang menang 4-3 lewat adu penalti pada perempat final setelah kedua tim bermain imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu.
Susunan pemain :
Jepang: Eiji Kawashima - Daiki Iwamasa, Yasuyuki Konno, Yuto Nagatomo, Atsuto Uchida, Yasuhito Endo, Makoto Hasebe, Keisuke Honda, Shinji Kagawa, Shinji Okazaki, Ryoichi Maeda.
Australia: Mark Schwarzer - Luke Wilkshire, Lucas Neill, Sasa Ognenovski, David Carney, Brett Holman, Mile Jedinak, Carl Valeri, Matt McKay, Harry Kewell, Tim Cahill.
Honda Pemain Terbaik Piala Asia
Striker Jepang, Keisuke Honda, mendapatkan kegembiraan ganda. Selain membawa Jepang menjadi juara Piala Asia 2011, ia juga terpilih sebagai Pemain Terbaik di ajang empat tahunan tersebut.
"Ini saat yang hebat untukku. Aku puas bisa menjadi juara. Ya, aku sangat senang," katanya.
Setelah Piala Asia 2011, kini Jepang berambisi untuk menjuarai Piala Dunia. Mengenai hal ini, pemain asal CSKA Moskwa ini bersikap realistis.
"Aku tak tahu, tapi akan kami coba," ujarnya singkat.
Honda mengaku sempat berpikir pertandingan ini akan berakhir lewat adu penalti. "Ini pertandingan sulit. Tentu saja aku berharap itu akan berakhir seperti itu. Saya mengharapkan adu penalti," ucap Honda.
Jepang punya gaya sepak bola yang rapi dan selalu mengalirkan bola dengan baik. Namun, saat melawan Australia di final, gaya permainan itu kurang terlihat. Ketika ditanya soal itu, Honda menjawab, "Aku tak tahu. Semua orang suka tampil menyerang dan kami mencoba untuk tetap mempertahankan bola. Aku pikir kami perlu memperbaiki diri kami seperti kami tak pernah merasa puas."
No comments:
Post a Comment