Friday, August 2, 2013

Cara Mengatasi Murai Batu yang Susah Bertelur



Dalam memulai penangkaran Murai Batu memang tidak selamanya mengalami jalan yang mulus. Ada kendala-kendala kecil yang ditimbulkan saat penangkaran yang dapat menghambat kelancaran usaha penangkaran anda. Salah satu kendala yang biasa dialami bagi pemula penangkaran Murai Batu adalah Murai Batu yang ditangkarkan tidak kunjung bertelur. Tentu saja hal itu akan mengganggu kelancaran usaha, apalagi di saat menunggu masa-masa berkembangbiak para penangkar juga mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Keengganan Murai Batu betina untuk bertelur juga bisa disebabkan oleh faktor usia yang terlalu Muda, sehingga belum ada kematangan birahi yang ditimbulkannya. Sedangkan dalam masa perkembangbiakan yang baik ialah ketika benar-benar kedua indukan Murai Batu siap dalam hal kematangan usia, mental, dan birahi yang tinggi.

Selengkapnya mengenai faktor-faktor apa saja yang menyebabkan Murai Batu sulit bertelur beserta cara mengatasinya akan penulis paparkan di bawah ini :

  • Indukan Murai Batu Betina belum siap ‘kawin’
    Seperti yang dijelaskan sebelumnya, apabila salah satu Indukan Murai Batu tidak siap untuk proses ‘Kawin’ maka perkembangbiakan juga akan terhambat. Ketidaksiapan di sini bisa berupa : Murai Batu yang masih liar, belum mencapai kematangan birahi-nya. Solusinya, sebelum melakukan penangkaran pilihlah kedua Indukan Murai Batu yang jinak dan sudah mencapai kematangan birahi, kalau perlu indukan Murai Batu yang betina pilih yang sudah pernah bertelur sebelumnya.

  • Pemberian pakan yang tidak tepat
    Jenis pakan dan porsi pemberian pakan pada Indukan Murai Batu juga perlu diperhatikan. Apabila selama ini diberi jenis pakan berbeda-beda dengan porsi yang juga tidak teratur, jelas hal itu akan menyulitkan dalam mengatur birahi Murai Batu. Jika dalam penangkaran indukan Murai Batu tidak mencapai kondisi birahi tinggi, atau salah satunya saja yang mencapai birahi, akan sangat menyulitkan dalam proses perkawinan nanti, kemungkinan juga akan terjadi pertarungan dalam tangkaran. Untuk itu, mulailah anda untuk menentukan jenis pakan dan porsi yang teratur, kami menyarankan pemberian pakan berupa serangga kecil : jangkrik, belalang, ulat atau juga kroto. Tidak disarankan kepada jenis pakan olahan seperti pelet, voor dan lain-lain.

  • Kondisi tempat penangkaran yang tidak mendukung
    Demi menciptakan kenyamanan bagi indukan Murai Batu yang ingin ditangkarkan, sebisa mungkin tempat penangkaran haruslah dalam kondisi nyaman dan tenang. Jauhkan dari suara-suara keramaian yang justru membuat indukan Murai Batu ketakutan. Indukan Murai Batu yang merasa terancam akan menghabiskan waktunya untuk mewaspadai diri dari gangguan-gangguan yang dianggapnya berbahaya.

  • Berikan obat perangsang birahi
    Sebagai pendukung kesuksesan pada masa perkembangbiakan, tidak salah anda memberikan obat-obatan yang dapat merangsang hormon FSH (Follikel Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone) yang keduanya sangat bagus untuk meningkatkan birahi ‘kawin’ guna indukan Murai Batu betina dapat bertelur.

Mengatasi Murai Batu yang susah bertelur bukan merupakan problem yang sulit, namun walaupun begitu tetap diperlukan perawatan khusus yang tepat agar kedua indukan Murai Batu berada dalam kondisi yang siap untuk ‘kawin’ dan jika sudah berada dalam posisi ini anda tidak perlu menunggu waktu yang lama, sampai indukan Murai Batu betina mengeluarkan telurnya. Demikian artikel ini, semoga anda dapat menerapkan langkah-langkahnya dengan baik dan masalah mengenai Murai Batu yang anda alami dapat teratasi. Terima kasih.

Oleh : Roma Doni
Referensi : http://globalfaunafarm.com/artikel-murai/
Sumber Photo : Google.com

No comments:

Post a Comment