Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengatakan, terdapat tiga hal yang patut diperhatikan dalam kaitannya dengan hubungan dunia usaha perikanan antara Indonesia dan Amerika Serikat. "Dalam konteks perikanan ada tiga hal yang patut diperhatikan dan mendapat koreksi dalam rangka hubungan perikanan Indonesia-Amerika," kata Sekjen Kiara, Riza Damanik, ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (10/11).
Riza memaparkan, hal pertama adalah terkait program konservasi laut dalam lingkup "coral triangle initiative" (CTI) di mana AS menjadi salah satu motor penggerak utama. Menurut dia, inisiatif tersebut belum memberikan kontribusi besar baik dalam rangka perbaikan lingkungan laut, maupun membantu nelayan dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim.
Untuk itu, lanjutnya, kerja sama antara kedua negara memerlukan perubahan substansial dari pada sekedar seremonial. Hal kedua, ujarnya, terkait perdagangan perikanan antara kedua negara tersebut. "Saya ambil contoh udang. Amerika adalah tujuan utama ekspor udang segar asal Indonesia, di mana dalam proses produksi dan perdagangan belum memberikan kesejahteraan bagi petambak udang," katanya.
Untuk itu, Kiara menginginkan AS membawa hubungan dagang perikanan tidak saja menyelamatkan kepentingan pengusaha, tetapi juga pembudidaya udang. Sedangkan hal ketiga adalah terkait kerja sama riset kelautan dan perikanan di mana riset di lautan nusantara kerap melibatkan Amerika.
Menurut dia, berbagai hasil riset itu sedikit dikontribusikan bagi perguruan tinggi RI, termasuk pengembangan teknologi RI. "Banyak keuntungan diraih AS dalam riset tersebut," katanya.
Untuk itu, Riza menegaskan pentingnya koreksi terhadap bentuk kerja sama itu agar tidak ada ketimpangan di dalam hubungan kedua negara tersebut. Presiden Amerika Serikat Barack Obama tiba di Jakarta Selasa (9/11) sore guna melakukan kunjungan kenegaraan hingga Rabu siang.
Sejumlah agenda selama Obama berada di Jakarta antara lain melakukan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, berpidato di Masjid Istiqlal dan memberikan kuliah umum di UI, Depok. Dalam beberapa kesempatan Obama mengemukakan bahwa Indonesia dinilai memainkan peranan penting dalam perekonomian dunia.@RepublikaOnline
Riza memaparkan, hal pertama adalah terkait program konservasi laut dalam lingkup "coral triangle initiative" (CTI) di mana AS menjadi salah satu motor penggerak utama. Menurut dia, inisiatif tersebut belum memberikan kontribusi besar baik dalam rangka perbaikan lingkungan laut, maupun membantu nelayan dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim.
Untuk itu, lanjutnya, kerja sama antara kedua negara memerlukan perubahan substansial dari pada sekedar seremonial. Hal kedua, ujarnya, terkait perdagangan perikanan antara kedua negara tersebut. "Saya ambil contoh udang. Amerika adalah tujuan utama ekspor udang segar asal Indonesia, di mana dalam proses produksi dan perdagangan belum memberikan kesejahteraan bagi petambak udang," katanya.
Untuk itu, Kiara menginginkan AS membawa hubungan dagang perikanan tidak saja menyelamatkan kepentingan pengusaha, tetapi juga pembudidaya udang. Sedangkan hal ketiga adalah terkait kerja sama riset kelautan dan perikanan di mana riset di lautan nusantara kerap melibatkan Amerika.
Menurut dia, berbagai hasil riset itu sedikit dikontribusikan bagi perguruan tinggi RI, termasuk pengembangan teknologi RI. "Banyak keuntungan diraih AS dalam riset tersebut," katanya.
Untuk itu, Riza menegaskan pentingnya koreksi terhadap bentuk kerja sama itu agar tidak ada ketimpangan di dalam hubungan kedua negara tersebut. Presiden Amerika Serikat Barack Obama tiba di Jakarta Selasa (9/11) sore guna melakukan kunjungan kenegaraan hingga Rabu siang.
Sejumlah agenda selama Obama berada di Jakarta antara lain melakukan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, berpidato di Masjid Istiqlal dan memberikan kuliah umum di UI, Depok. Dalam beberapa kesempatan Obama mengemukakan bahwa Indonesia dinilai memainkan peranan penting dalam perekonomian dunia.@RepublikaOnline
No comments:
Post a Comment