Siapa tak kenal Gayus Halomoan P. Tambunan. Ia terdakwa kasus mafia pajak bernilai ratusan miliar rupiah. Hidupnya pun bergelimang harta. Padahal ia hanya seorang pegawai Kementerian Keuangan golongan IIIa, dan baru berusia 31 tahun. Apa resep hingga ia kaya raya?
Ditemui di tengah-tengah persidangan kasusnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Senin (22/11) siang, Gayus berbagi resep cepat kaya itu kepada wartawan. Raut mukanya yang sebelumnya selalu tersenyum, berubah serius saat Tempo menanyakan resep ini. "Ini resep yang biasa dipraktekkan orang di Cina sana," katanya.
Resep pertama adalah totalitas. Menurut Gayus, apa pun pekerjaan kita, harus dilakukan dengan serius. Semua yang dilakukan dengan total dengan mengesampingkan hasil akhir, ia yakini akan membuahkan hasil materi berlimpah. "Di saat bekerja, kita harus benar-benar bekerja. Kalau memang harus lembur, harus dilakukan hingga total," katanya.
Kedua adalah keberuntungan alias hoki. Menurutnya faktor kedua ini besar pengaruhnya. Tapi hoki bukan sekedar takdir, dan mesti pasrah meski rejeki ada di tangan Tuhan. Ia tak pernah percaya kegagalan karena bukan tidak sedang hoki.
Gayus berprinsip hoki masih bisa terus dikejar, tentu dengan usaha keras. "Kita bisa disebut gagal bila usaha kita sudah bertemu dengan kematian," katanya, sekali lagi dengan mimik serius.
@Tempointeraktif
Ditemui di tengah-tengah persidangan kasusnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Senin (22/11) siang, Gayus berbagi resep cepat kaya itu kepada wartawan. Raut mukanya yang sebelumnya selalu tersenyum, berubah serius saat Tempo menanyakan resep ini. "Ini resep yang biasa dipraktekkan orang di Cina sana," katanya.
Resep pertama adalah totalitas. Menurut Gayus, apa pun pekerjaan kita, harus dilakukan dengan serius. Semua yang dilakukan dengan total dengan mengesampingkan hasil akhir, ia yakini akan membuahkan hasil materi berlimpah. "Di saat bekerja, kita harus benar-benar bekerja. Kalau memang harus lembur, harus dilakukan hingga total," katanya.
Kedua adalah keberuntungan alias hoki. Menurutnya faktor kedua ini besar pengaruhnya. Tapi hoki bukan sekedar takdir, dan mesti pasrah meski rejeki ada di tangan Tuhan. Ia tak pernah percaya kegagalan karena bukan tidak sedang hoki.
Gayus berprinsip hoki masih bisa terus dikejar, tentu dengan usaha keras. "Kita bisa disebut gagal bila usaha kita sudah bertemu dengan kematian," katanya, sekali lagi dengan mimik serius.
@Tempointeraktif
No comments:
Post a Comment