Friday, October 11, 2013

Tip menghindari perampasan motor.

Kasus perampasan motor memang sering terjadi, bahkan seperti hal yang lumrah. Musibah tersebut  bisa terjadi kepada siapa saja, meski sekarang masih aman, namun kita juga butuh untuk mengantisipasi kejadian tersebut. Berikut beberapa tips yang bisa dijadikan rujukan untuk tetap menjaga keamanan dan mengantisipasi terjadi perampasan motor.

Tips ini disampaikan oleh seorang raider Yamaha Byson, Abang Fahmi Arrandy yang pernah mengalami perampokan motor di daerah Pasuruan dan sampai sekarang belum ada kejelasan motornya. Yamaha Byson yang dirampas berwarna merah dengan nomor polisi N 6050 BS.

Berangkat dari pengalaman tersebut, Abang Fahmi Arrandy yang biasa disapa 'Byson Raider' memberikan evaluasi untuk riding, terutama saat single riding. Dari evaluasi tersebut berikut tips yang diberikan:

1. Hindari jalanan yang lurus dan sepi. Trek lurus memberikan peluang bagi pembajak mengejar kita. sesekali berhenti di sekitar warga / kampung yang beraktifitas. Untuk menghindari kejaran pembajak yang kita tidak ketahui.

2. Kenali jalur yang akan kita lalui dari berbagai sumber, terutama dari warga sekitar. Jangan enggan untuk bertanya terkait keamanan ketika melalui jalur tersebut.

3. Jangan sekali-kali riding sendiri di wilayah Pasuruan khususnya pada trek jalur yang sepi. Hal ini berdasarkan pengalaman Byson Raider yang motornya dirampok orang di daerah tersebut.

4. Jangan menyimpan barang berharga di Braket / box motor, simpan pada tas yang bisa di bawa kemana mana.

5. Bila pun sudah terjadi perampasan, pastikan cekatan untuk segera memperhatikan siapa dari mereka yang membawa senjata untuk segera menghindar, jangan pernah menukar nyawa dengan berebut motor. Kenali dengan cepat dan wajib mengingat ciri ciri pelaku dan kendaraan yang dipakai pelaku.

6. Saat masuk jeratan perampas, berusaha menepi dan katakan "OK, saya menyerah". Turun dari motor, ambil pasir dari tepi jalan, dengan berpura pura jatuh, lempar pasir dari arah dagu perampas ke arah kening, dengan tujuan membutakan sementara. Berlari ke arah warga untuk minta pertolongan atau sebagai saksi.

7. Jika memang terpaksa gunakan ballpoint untuk menusuk leher saat terjadi perkelahian dengan perampas, karena bagian leher jarang tertutup.

[b](kpl/rd)[/b]

Sumber: Otosia.com

No comments:

Post a Comment