TAKSI di London, dengan sopir yang ramah dan pengetahuan yang luas, menempati peringkat terbaik di dunia menurut sebuah jajak pendapat taksi tahunan.
Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan situs perjalanan hotels.com seperti yang dikutip dari laman Reuters, Jumat (6/8). Taksi di London, meskipun yang paling mahal, menempati daftar teratas selama tiga tahun berturut-turut dengan mencetak total 59 persen suara pada beberapa kategori hasil pemilihan para pelancong.
Sopir taksi di London terpilih baik karena keramahannya dan pengetahuannya yang luas. Predikat ini didapat karena pengemudi di ibu kota Inggris ini harus lulus ujian pengetahuan yang ketat untuk mendapatkan lisensi taksi.
Peringkat taksi kedua yang terbaik adalah taksi kuning di New York dengan nilai 27 persen yang naik 10 persen dari tahun lalu, meskipun sopir taksi di Manhattan, salah satu kawasan di New York, disamakan dengan pengemudi taksi di Paris sebagai yang paling kasar.
Pembulatan dalam lima besar selain London dan New York adalah Tokyo dengan total 26 persen, Berlin dengan 17 persen, dan Bangkok dengan tuk-tuknya yang mendapat 14 persen. Di peringkat keenam ada taksi di Madrid yang diikuti oleh Kopenhagen dan Dublin dengan 11 persen serta Frankfurt dan Paris dengan 10 persen.
Sedangkan untuk yang paling buruk pada penilaian kualitas berkendara adalah supir taksi di Roma dengan satu dari 10 pelancong berpikir demikian.
Jajak pendapat ini menilai taksi berdasarkan kota untuk tingkat kebersihan, nilai, kualitas mengemudi, pengetahuan daerah, keramahan, keamanan dan ketersediaan. Survei oleh hotels.com yang merupakan bagian dari grup Expedia, dilakukan di antara lebih dari 1.900 pelancong antara 11-28 Mei tahun ini.@MediaIndonesia
Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan situs perjalanan hotels.com seperti yang dikutip dari laman Reuters, Jumat (6/8). Taksi di London, meskipun yang paling mahal, menempati daftar teratas selama tiga tahun berturut-turut dengan mencetak total 59 persen suara pada beberapa kategori hasil pemilihan para pelancong.
Sopir taksi di London terpilih baik karena keramahannya dan pengetahuannya yang luas. Predikat ini didapat karena pengemudi di ibu kota Inggris ini harus lulus ujian pengetahuan yang ketat untuk mendapatkan lisensi taksi.
Peringkat taksi kedua yang terbaik adalah taksi kuning di New York dengan nilai 27 persen yang naik 10 persen dari tahun lalu, meskipun sopir taksi di Manhattan, salah satu kawasan di New York, disamakan dengan pengemudi taksi di Paris sebagai yang paling kasar.
Pembulatan dalam lima besar selain London dan New York adalah Tokyo dengan total 26 persen, Berlin dengan 17 persen, dan Bangkok dengan tuk-tuknya yang mendapat 14 persen. Di peringkat keenam ada taksi di Madrid yang diikuti oleh Kopenhagen dan Dublin dengan 11 persen serta Frankfurt dan Paris dengan 10 persen.
Sedangkan untuk yang paling buruk pada penilaian kualitas berkendara adalah supir taksi di Roma dengan satu dari 10 pelancong berpikir demikian.
Jajak pendapat ini menilai taksi berdasarkan kota untuk tingkat kebersihan, nilai, kualitas mengemudi, pengetahuan daerah, keramahan, keamanan dan ketersediaan. Survei oleh hotels.com yang merupakan bagian dari grup Expedia, dilakukan di antara lebih dari 1.900 pelancong antara 11-28 Mei tahun ini.@MediaIndonesia
No comments:
Post a Comment