Ternyata hewan Simpanse sejenis kera besar lebih pintar dari pemburu yang notabene adalah manusia dan penjebak dengan berbagai perangkap.
Buktinya, Simpanse itu tak pernah tertangkap atau terperangkap oleh jebakan para pemburu di hutan tropis Guinea Afrika. Dan anehnya lagi, perangkap yang telah dipasang itu bisa diurai oleh Simpanse tanpa harus terjebak di dalamnya.
Penemuan ini secara kebetulan ditemukan oleh ahli primata Gaku Ohashi dan Profesor Tetsuro Matsuzawa yang mengamati simpase-simpanse yang hidup di Bossou, Guinea untuk mempelajari perilaku sosial hewan tersebut.
Luka-luka yang diakibatkan perangkap dilaporkan bisa dilihat di banyak tempat penelitian simpanse di seluruh Afrika timur dan barat.
Tetapi, sangat sedikit laporan mengenai luka-luka karena perangkap yang dialami oleh simpanse yang diteliti, dan ini mengherankan karena simpanse hidup berdekatan dengan pemukiman manusia dan perangkap pada umumnya dipasang di sana.
Saat melakukan penelitian terhadap simpanse, Ohashi dan Prof Matsuzawa dari Lembaga Penelitian Primata di Universitas Kyoto, Jepang, menyaksikan lima ekor simpanse jantan yang berusia muda dan sudah dewasa sedang berusaha menerobos dan menon-aktifkan perangkap.
Pada dua kesempatan yang mereka amati, simpanse itu berhasil menon-aktifkan perangkap yang dipasang bagi mereka.
"Penelitian menunjukkan bahwa simpanse bisa mempelajari perilaku tanpa melakukan percobaan" kata Ohashi dikutip bbc.
Para peneliti berspekulasi bahwa simpanse mungkin telah mempelajari cara kerja perangkap itu setelah cukup lama mengamatinya, dan informasi itu diturunkan ke berbagai generasi.
Buktinya, Simpanse itu tak pernah tertangkap atau terperangkap oleh jebakan para pemburu di hutan tropis Guinea Afrika. Dan anehnya lagi, perangkap yang telah dipasang itu bisa diurai oleh Simpanse tanpa harus terjebak di dalamnya.
Penemuan ini secara kebetulan ditemukan oleh ahli primata Gaku Ohashi dan Profesor Tetsuro Matsuzawa yang mengamati simpase-simpanse yang hidup di Bossou, Guinea untuk mempelajari perilaku sosial hewan tersebut.
Luka-luka yang diakibatkan perangkap dilaporkan bisa dilihat di banyak tempat penelitian simpanse di seluruh Afrika timur dan barat.
Tetapi, sangat sedikit laporan mengenai luka-luka karena perangkap yang dialami oleh simpanse yang diteliti, dan ini mengherankan karena simpanse hidup berdekatan dengan pemukiman manusia dan perangkap pada umumnya dipasang di sana.
Saat melakukan penelitian terhadap simpanse, Ohashi dan Prof Matsuzawa dari Lembaga Penelitian Primata di Universitas Kyoto, Jepang, menyaksikan lima ekor simpanse jantan yang berusia muda dan sudah dewasa sedang berusaha menerobos dan menon-aktifkan perangkap.
Pada dua kesempatan yang mereka amati, simpanse itu berhasil menon-aktifkan perangkap yang dipasang bagi mereka.
"Penelitian menunjukkan bahwa simpanse bisa mempelajari perilaku tanpa melakukan percobaan" kata Ohashi dikutip bbc.
Para peneliti berspekulasi bahwa simpanse mungkin telah mempelajari cara kerja perangkap itu setelah cukup lama mengamatinya, dan informasi itu diturunkan ke berbagai generasi.
No comments:
Post a Comment