Dalam jumpa pers di RS Sukanto (Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Irjen Timur Prodopo menyampaikan kronologi kejadian peledakan di Kalimalang.
Menurut Timur, ledakan terjadi sekitar pukul 08.15 di Jalan Bumi Artha, Kelurahan Kelapa Dua, Duren Sawit, tepat di perbatasan antara Jakarta Timur dan Bekasi.
Ketika itu, menurut keterangan saksi, pelaku peledakan menuntun sepeda bergerak melewati pos pengatur lalu lintas kepolisian melawan arus lalu lintas.
"Sekitar pukul 08.15, ada seorang menuntun sepeda. Jadi, sepedanya tidak dinaikin karena kondisinya dia melawan arus lalu lintas. Kebetulan arus cukup ramai," katanya.
Pelaku, kata Timur, kemudian menaikkan sepedanya ke trotoar jalan. Karena mungkin tidak fokus, sepeda pelaku menabrak tiang pembatas Kota Bekasi dengan Jakarta Timur. Akibatnya, sepeda pelaku terpelanting dan menimbulkan ledakan yang terdengar lebih keras dari suara petasan.
"Mungkin dia tidak fokus, itu ada tiang pembatas wilayah DKI dan Bekasi. Sepeda menabrak pembatas, terpelanting, ada ledakan, seperti petasan, lebih besar lagi," ungkap Timur.
Mendengar ledakan, petugas kepolisian yang berada di sekitar lokasi berusaha menghampiri pelaku yang terluka. Namun, pelaku malah melarikan diri.
"Mau ditolong malah lari, akhirnya ditangkap. Karena luka, dibawa ke RS Kramat Jati," tambahnya.
Saat ditemukan, kata Timur, pelaku dalam kondisi berpaikan lusuh, tampak tidak terawat, dan kotor. Dia mengalami luka cukup serius di bagian kepala, pipi kiri, leher, dada kiri, luka di kaki, dan tangannya putus.
Menurut Timur, kartu identitas pelaku tidak ditemukan. Pelaku diperkirakan berinisial AF (38). Pelaku hingga kini masih di ruang ICU RS Sukanto dan kondisinya mulai membaik. Pihak kepolisian belum dapat memastikan bahwa AF adalah pelaku bom bunuh diri.
Mengenai inisial, sebelumnya Kadiv Humas Polri Irjen Iskandar Hasan mengatakan bahwa pelaku berinisial AA. Adapun sumber Kompas.com menyebutkan bahwa pelaku berinisial AH.@Kompas.com
Menurut Timur, ledakan terjadi sekitar pukul 08.15 di Jalan Bumi Artha, Kelurahan Kelapa Dua, Duren Sawit, tepat di perbatasan antara Jakarta Timur dan Bekasi.
Ketika itu, menurut keterangan saksi, pelaku peledakan menuntun sepeda bergerak melewati pos pengatur lalu lintas kepolisian melawan arus lalu lintas.
"Sekitar pukul 08.15, ada seorang menuntun sepeda. Jadi, sepedanya tidak dinaikin karena kondisinya dia melawan arus lalu lintas. Kebetulan arus cukup ramai," katanya.
Pelaku, kata Timur, kemudian menaikkan sepedanya ke trotoar jalan. Karena mungkin tidak fokus, sepeda pelaku menabrak tiang pembatas Kota Bekasi dengan Jakarta Timur. Akibatnya, sepeda pelaku terpelanting dan menimbulkan ledakan yang terdengar lebih keras dari suara petasan.
"Mungkin dia tidak fokus, itu ada tiang pembatas wilayah DKI dan Bekasi. Sepeda menabrak pembatas, terpelanting, ada ledakan, seperti petasan, lebih besar lagi," ungkap Timur.
Mendengar ledakan, petugas kepolisian yang berada di sekitar lokasi berusaha menghampiri pelaku yang terluka. Namun, pelaku malah melarikan diri.
"Mau ditolong malah lari, akhirnya ditangkap. Karena luka, dibawa ke RS Kramat Jati," tambahnya.
Saat ditemukan, kata Timur, pelaku dalam kondisi berpaikan lusuh, tampak tidak terawat, dan kotor. Dia mengalami luka cukup serius di bagian kepala, pipi kiri, leher, dada kiri, luka di kaki, dan tangannya putus.
Menurut Timur, kartu identitas pelaku tidak ditemukan. Pelaku diperkirakan berinisial AF (38). Pelaku hingga kini masih di ruang ICU RS Sukanto dan kondisinya mulai membaik. Pihak kepolisian belum dapat memastikan bahwa AF adalah pelaku bom bunuh diri.
Mengenai inisial, sebelumnya Kadiv Humas Polri Irjen Iskandar Hasan mengatakan bahwa pelaku berinisial AA. Adapun sumber Kompas.com menyebutkan bahwa pelaku berinisial AH.@Kompas.com
No comments:
Post a Comment