Monday, July 15, 2013

Cara Memasterkan Suara Kicauan Murai Batu



Suara kicauan seekor burung memang sangat mengenakkan untuk didengar, apalagi di saat hati sedang gelisah karena permasalahan, dengan mendengar suara kicauan burung dipercaya dapat menenangkan jiwa dari segala problema yang ada. Burung tanpa sebuah kicauan rasanya kurang lengkap, karena memang umumnya bagi para penghobi sendiri yang menjadi faktor utama dalam memelihara burung adalah karena bentuk tubuh plus kicauan merdunya. Sebab dari kedua faktor itulah para penghobi memperoleh kemanfaatan-kemanfaatan yang lain, misalnya untuk dijual atau dilombakan.

Murai Batu yang merupakan salah satu ikon burung kicauan di Indonesia adalah burung dengan suara kicauan terbaik. Namun meskipun begitu, tidak semua burung Murai Batu memiliki kemampuan tersebut. Maksudnya begini, walaupun secara umum setiap Murai Batu memiliki kemampuan yang sama dalam hal kicauan, apabila dilakukan perawatan dan pemeliharaan dengan cara yang berbeda pasti akan berbeda pula hasil yang diperoleh. Seekor Murai Batu hasil penangkaran jika dilakukan perbandingan dengan Murai Batu Hutan/Liar pasti akan berbeda jenis suara kicauannya. Itu dikarenakan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan burung tersebut. Artinya apa, sebagai seorang penghobi burung kita mempunyai peluang untuk bisa mengolah suara kicauannya, terlagi burung Murai batu, yang kita ketahui bersama memiliki kemampuan menirukan suara-suara kicauan burung lainnya.

Dalam pengolahan demi memasterkan suara kicauan Murai Batu dapat dilakukan dengan cara sederhana saja, tetapi ada perbedaan sedikit dalam perawatannya yaitu untuk Murai Batu yang ingin dilombakan dengan yang tidak. Untuk yang dilombakan hal pertama yang harus anda ketahui adalah kesesuaian penilaian juri terhadap bentuk suara kicauan yang diinginkan. Apakah yang berirama suara panjang bervariasi ataukah berirama pendek tapi tajam. Bentuk-bentuk penilaian itu bisa anda jadikan referensi untuk memilih jenis suara burung yang sesuai untuk ditirukan oleh Murai Batu milik anda. Misalnya penilaian juri berdasarkan suara panjang bervariasi, nah anda dapat mencoba langkah-langkah yaitu mendengarkan berbagai jenis suara burung selama seminggu yang bernada berbeda tapi ringan seperti suara burung anis kembang, ciblek , kenari dan sejenisnya yang kemudian anda teruskan dengan suara burung panjang seperti burung kacer, kutilang, dll. Namun untuk yang bernada panjang anda cukup memperkenalkan satu jenis suara saja karena itu akan menjadi suara dominan/khas ketika lomba nanti. Sedangkan untuk penilaian suara berirama pendek dan tajam, cukup anda perkenalkan dengan suara-suara unik yang memiliki ketentuan demikian, tetapi jangan lupa untuk tetap memperkenalkan suara dominan/khas yang akan menjadi ciri suara Murai Batu milik anda. Semakin sering burung tersebut mengeluarkan kicauan khasnya maka semakin uniklah burung itu, karena mempunyai ciri tersendiri.

Perkenalan suara juga dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu menyandingkan Murai Batu dengan Burung Kicauan lainnya atau bisa juga dengan bantuan alat musik dengan MP3 suara kicauan. Penulis sendiri merekomendasikan untuk menyandingkan dengan burung kicauan aslinya bukan melalui MP3, sekalian bertujuan melatih mental dan juga peniruan pastinya akan lebih cepat karena langsung bertatapan dengan burung aslinya, seolah keduanya bisa saling berdialog.

Jika penghobi ingin melakukan pemasteran Murai Batu untuk peliharaan saja tidak untuk dilombakan, ini sebenarnya lebih gampang lagi. Karena tidak perlu melakukan penyesuaian dengan ketentuan juri yaitu hanya perlu disesuaikan dengan selera anda masing-masing. Intinya, melakukan pemasteran burung harus mendengarkan suara burung kicauan yang kita inginkan secara berskala dan berulang-ulang sampai Murai Batu milik anda dapat menirukan suara tersebut. Selain itu, pemberian pakan kroto juga akan mempercepat pemasteran dan suara Murai Batu bisa terdengar lebih jelas.

Artikel singkat di atas semoga bermanfaat bagi anda dalam menginginkan suara kicauan Murai Batu yang lebih berkualitas. Trims.

Oleh : Roma Doni
Sumber Photo : Google.com

No comments:

Post a Comment