Sunday, March 16, 2014

9 SKENARIO Hilangnya Pesawat MH370

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370 dengan jenis Boeing 777-200 hilang dari pantauan radar, 8 Maret 2014 lalu, berbagai skenario tentang hilangnya pesawat itu terus berkembang. Dilansir dari situs Mashable, setidaknya ada sembilan skenario yang muncul dari tanggal 8 Maret hingga Senin ini, 17 Maret 2014. (Baca: Siapa yang Berkomunikasi Terakhir di Kokpit MH370?)

1. Pembajakan
Ada tiga faktor yang memunculkan skenario pembajakan. Pertama, kedua alat komunikasi pesawat mati. Kedua, pesawat terbang tak tentu arah sebelum menghilang dari radar. Ketiga, GPS pesawat tak bisa dipantau. Semua hal ini dianggap membuat pesawat susah dilacak ketika dibajak dan dibawa ke lokasi lain untuk mendarat. (Baca: PM Razak Sebut Pilot MH370 Sengaja Ubah Jalur)

2. Pembajakan, kemudian jatuh
Seorang sumber yang diwawancarai kantor berita Reuters mengatakan bahwa pembajakan pesawat 370 bisa saja tak berjalan sesuai rencana. Pesawat yang dibajak kehabisan bahan bakar, kemudian jatuh di Samudra Hindia. "Hal itu memungkinkan. Namun, kalau benar terjadi, seharusnya ada puing-puing."

3. Dibajak dari jarak jauh
Seorang ahli anti-terorisme mengatakan kepada Sydney Morning Herald bahwa tak tertutup kemungkinan pesawat dibajak dari jarak jauh dengan memanipulasi sinyal yang bisa diterima sistem navigasi pesawat. "Selama peretas memiliki akses ke sistem pesawat."

4. Dibajak untuk dijual
Data militer menunjukkan pesawat sempat mengarah ke Pulau Andaman, India, daerah yang cukup terpencil. Di sana, jika pesawat mendarat, perangkat pesawat bisa dijual untuk memperoleh keuntungan. Satu pesawat Boeing 777-200 bisa bernilai US$ 200 juta.

5. Kerusakan jaringan
Kerusakan jaringan sistem penerbangan, seperti hidrolik, navigasi, dan komunikasi yang parah, bisa membuat pesawat susah dikendalikan, susah dilacak, kemudian jatuh. Lokasi pesawat jatuh bergantung pada tindakan darurat yang diambil pilot. Namun, kalau pesawat benar jatuh, seharusnya ada puing-puing tersebar.

6. Kehabisan oksigen
Kerusakan atau kebocoran di kabin pesawat bisa menyebabkan dekompresi udara, menurunnya kadar oksigen di dalam kabin dan kokpit. Ketika hal itu terjadi, pilot bisa tewas karena kekurangan oksigen dan tak mampu mengendalikan pesawat. Pesawat bisa saja dalam kondisi autopilot, tapi akan tetap jatuh pada akhirnya.

7. Kesalahan manusia
Secanggih-canggihnya pesawat, manusia di dalamnya masih memegang kendali. Pilot pesawat Malaysia Airlines bisa saja membuat kesalahan yang berujung pada jatuhnya pesawat. Hal ini mengacu pada jatuhnya pesawat Adam Air 574 tahun 2007 lalu karena kesalahan pilot. 

8. Pesawat meledak
Seorang awak kilang minyak lepas laut mengaku sempat melihat pesawat terbang dengan api di badan pesawat. Skenario ini belum bisa dipastikan karena sangat jarang sebuah pesawat terbakar kalau tidak bertabrakan dengan pesawat lain. (Baca: Posisi Malaysia Airlines Sempurna untuk Hilang)

9.Pilot bunuh diri
Hilangnya pesawat Malaysia Airlines dan jatuh bisa saja terjadi karena pilotnya bunuh diri. Dalam dunia penerbangan, pilot bunuh diri di tengah penerbangan bukan hal asing. Dalam 20 tahun terakhir, 24 pilot Amerika bunuh diri di tengah penerbangan dengan berbagai cara, termasuk dengan sengaja menabrakkan pesawat.

ISTMAN MP | MASHABLE

No comments:

Post a Comment