Jakarta - Anggota Komisi III DPR Adang Daradjatun akan melawan. Mantan Wakapolri itu blak-blakan ke publik soal kasus istrinya, Nunun Nurbaeti, yang ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap kasus pemilihan DGS BI.
"Selama ini saya tidak mau diwawancara, sekarang saya ingin bicara. Banyak koruptor besar tetapi justru tidak dicabut paspornya, saya sedih. Dan kini istri saya ditetapkan sebagai tersangka, saya akan melawan," tegas Adang.
Hal itu disampaikan mantan calon Gubernur DKI Jakarta itu dalam wawancara di Metro TV, Sabtu (11/6/2011) siang.
Adang mengatakan, KPK dinilainya berlaku tidak adil kepada Nunun. Dia melihat tanpa bukti yang kuat istrinya dijadikan tersangka. Dia menilai tidak ada keterangan yang menyatakan istrinya memberi langsung uang kepada sejumlah pihak.
"Saya tidak ada lagi hormat ke KPK. Ibu, istri saya jadi tersangka, yang katanya statusnya sudah 3 bulan lalu. Kenapa diam-diam? Istri saya kini dicari di 180 negara, saya akan melawan," tegas Adang yang diwawancara Metro dari sebuah tempat di Cipete.
Adang akan melakukan perlawanan dengan berbicara kepada masyarakat luas. Dia menyatakan istrinya selama ini selalu dipojokkan dan jadi pembicaraan pokok di mana-mana. Adang juga menyebut kenal dengan penyidik KPK yang menangani kasusnya dan kini sedang bersekolah di Bandung.
Adang menyebut, dia mempunyai rekaman, saat penyidik KPK menawarkan status khusus kepada istrinya untuk menangkap tersangka yang lain.
"Jadi mau nangkap ikan paus, pancingannya ikan teri. Istri saya ini ikan teri mau dimakan, saya hormati penegakan hukum, tapi jangan istri saya dikorbankan sendiri," urainya berapi-api.
Namun, Adang mengaku tidak akan membawa istrinya ke Indonesia meski sudah dijadikan tersangka oleh KPK. Dia kembali menegaskan merasa diperlakukan tidak adil dan kecewa dengan proses hukum atas istrinya.
"Kalau penegakan hukumnya seperti ini kasihan ini republik," tuturnya.
sumber
"Selama ini saya tidak mau diwawancara, sekarang saya ingin bicara. Banyak koruptor besar tetapi justru tidak dicabut paspornya, saya sedih. Dan kini istri saya ditetapkan sebagai tersangka, saya akan melawan," tegas Adang.
Hal itu disampaikan mantan calon Gubernur DKI Jakarta itu dalam wawancara di Metro TV, Sabtu (11/6/2011) siang.
Adang mengatakan, KPK dinilainya berlaku tidak adil kepada Nunun. Dia melihat tanpa bukti yang kuat istrinya dijadikan tersangka. Dia menilai tidak ada keterangan yang menyatakan istrinya memberi langsung uang kepada sejumlah pihak.
"Saya tidak ada lagi hormat ke KPK. Ibu, istri saya jadi tersangka, yang katanya statusnya sudah 3 bulan lalu. Kenapa diam-diam? Istri saya kini dicari di 180 negara, saya akan melawan," tegas Adang yang diwawancara Metro dari sebuah tempat di Cipete.
Adang akan melakukan perlawanan dengan berbicara kepada masyarakat luas. Dia menyatakan istrinya selama ini selalu dipojokkan dan jadi pembicaraan pokok di mana-mana. Adang juga menyebut kenal dengan penyidik KPK yang menangani kasusnya dan kini sedang bersekolah di Bandung.
Adang menyebut, dia mempunyai rekaman, saat penyidik KPK menawarkan status khusus kepada istrinya untuk menangkap tersangka yang lain.
"Jadi mau nangkap ikan paus, pancingannya ikan teri. Istri saya ini ikan teri mau dimakan, saya hormati penegakan hukum, tapi jangan istri saya dikorbankan sendiri," urainya berapi-api.
Namun, Adang mengaku tidak akan membawa istrinya ke Indonesia meski sudah dijadikan tersangka oleh KPK. Dia kembali menegaskan merasa diperlakukan tidak adil dan kecewa dengan proses hukum atas istrinya.
"Kalau penegakan hukumnya seperti ini kasihan ini republik," tuturnya.
sumber
No comments:
Post a Comment