Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Husin
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Aksi pencurian minyak mentah di Sumbagsel, ternyata terbesar di seluruh wilayah Indonesia dengan skoring 54 persen, dengan perkiraan kerugian dari aksi pencurian ini 4 ribu barrel/hari, ditambah dengan pembiayaan untuk kebakaran dan perbaikan. Menariknya, minyak hasil curian ini dijual ke pasar gelap dan dipasarkan ke Malaysia dan Singapura.
Menurut Asisten Manager Security PT Pertamina EP Mukseno sampai sejauh ini hanya pelaku yang tertangkap tetapi sayangnya para pemain besar belum didapatkan. "Selain itu, hukuman yang ditetapkan terlalu ringan sehingga tidak memberikan efek jera. Selain itu, pembongkaran sendikat belum pernah dilakukan aparat," kata Mukseno.
Mukseno juga memaparkan fakta, ada beberapa truk pengangkut minyak mentah hasil curian yang sering tertangkap dan ditangkat, begitu diserahkan ke polisi, dua bulan kemudian kembali melakukan aksi pencurian. "Kisah truk yang berulang ini, sangat aneh. Sudah ditangkap, dua bulan melakukan aksi pencurian lagi," katanya. (*)
sumber
No comments:
Post a Comment