Laporan Wartawan Tribun Kalteng, Hanani
TRIBUNNEWS.COM, BARABAI - Program konversi minyak tanah ke gas, seharusnya tidak serta merta membuat minyak tanah menjadi langka.
Kenyataannya, di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, kelangkaan minyak tanah terjadi dan membuat harga eceran sudah mencapai Rp7.000 per liter. Kondisi ini mengakibatkan warga rela antre di beberapa pangkalan minyak tanah untuk memperoleh harga yang lebih miring ketimbang beli di pengecer.
Warga Mahang Matang Landung Jainuddin menuturkan kenaikan harga minyak tanah tertinggi sepanjang tahun di Hulu Sungai Tengah ini, benar-benar memberatkan biaya hidup masyarakat.
"Banyak sektor industri kecil dan menengah menggantungkan usahanya pada konsumsi minyak tanah terancam gulung tikar," kata Jainudin.
Warga pun berharap, distribusi minyak tanah hendaknya tetap mendapat pengawasan dari pertamina, aparat dan pemkab HST sehingga tidak terjadi kelangkaan dan penimbunanan minyak tanah untuk dijual lagi ke warga dengan harga yang melambung. (*)
sumber
No comments:
Post a Comment