Laporan Reporter Tribun Jogja, Hanan Wiyoko
TRIBUNJOGJA.COM, BANJARNEGARA - Hingga hari ketiga status Siaga, gas beracun dari Kawah Timbang di Dusun Simbar, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Kabupaten Purbalingga, Jateng, belum juga reda. Bahkan hingga Rabu (1/6/2011) ini konsentrasi gas tercatat meningkat dari 0,65 persen menjadi 1,98 persen.
"Dari pemantauan visual aliran gas semakin jauh dari kawah Timbang menuju ke selatan melalui lembah," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, Rabu siang.
Ia menambahkan, tekanan di dalam tubuh Gunung Dieng khususnya di bawah Kawah Timbang masih tinggi. Menurutnya gas tak hanya keluar dari sumber pancaran saat ini melainkan bisa keluar dari rekahan-rekahan atau zona lemah di sekitar Kawah Timbang.
Pantauan Tribun Jogja, di Kawah Timbang terlihat gas bercampur asap putih terlihat pekat. PVMBG dan Pemkab Banjarnegara telah menetapkan zona berbahaya radius 1 Kilometer dari Kawah Timbang dan mengungsikan warga Dusun Simbar dan Serang. Namun warga yang tidak merasa takut tetap nekat berangkat ke ladang mereka.
TRIBUNJOGJA.COM, BANJARNEGARA - Hingga hari ketiga status Siaga, gas beracun dari Kawah Timbang di Dusun Simbar, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Kabupaten Purbalingga, Jateng, belum juga reda. Bahkan hingga Rabu (1/6/2011) ini konsentrasi gas tercatat meningkat dari 0,65 persen menjadi 1,98 persen.
"Dari pemantauan visual aliran gas semakin jauh dari kawah Timbang menuju ke selatan melalui lembah," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, Rabu siang.
Ia menambahkan, tekanan di dalam tubuh Gunung Dieng khususnya di bawah Kawah Timbang masih tinggi. Menurutnya gas tak hanya keluar dari sumber pancaran saat ini melainkan bisa keluar dari rekahan-rekahan atau zona lemah di sekitar Kawah Timbang.
Pantauan Tribun Jogja, di Kawah Timbang terlihat gas bercampur asap putih terlihat pekat. PVMBG dan Pemkab Banjarnegara telah menetapkan zona berbahaya radius 1 Kilometer dari Kawah Timbang dan mengungsikan warga Dusun Simbar dan Serang. Namun warga yang tidak merasa takut tetap nekat berangkat ke ladang mereka.
No comments:
Post a Comment