Renyahnya Waffle Khas Belgia
WAFFLE khas Belgia memiliki keunikan tersendiri. Berbeda dengan waffle kebanyakan, keunikan tersebut terletak pada teksturnya yang renyah.
Selain pancake, waffle termasuk kudapan yang cukup digemari saat ini. Bahkan, tidak sedikit restoran yang menyajikan menu berbentuk kotak mini ini sebagai sajian unggulan mereka.
Walaupun Anda sudah familier dengan rasa waffle, mungkin tidak dengan waffle khas Belgia ini. Untuk mencicipi kerenyahannya, tentu Anda tak perlu terbang ke Belgia. Selain di Bandung, kini waffle khas Belgia juga dapat Anda temukan di Jakarta, tepatnya di restoran BrusselsSpring yang ada di Tribeca Park, Mal Central Park, Jakarta Barat.
BrusselsSpring merupakan restoran yang sudah cukup terkenal di Bandung sejak pertengahan Juni 2006. Menyusul kesuksesannya di kota kembang, pada pertengahan 2010 BrusselsSpring membuka cabang pertama di Jakarta, tepatnya di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan. Kemudian pada akhir 2010, BrusselsSpring membuka outlet-nya lagi di Tribeca Park yang memiliki kapasitas sekitar 70 pengunjung.
Restoran yang didominasi warna cerah seperti merah ini mengusung konsep fun. Alasannya, selain karena warna tersebut, interior restoran juga dilengkapi pernak-pernik berupa pajangan bergambar tokoh komik plus koleksi mainan mini yang sangat imut, tapi mampu mempercantik ruangan.
“Target market kami sebenarnya keluarga. Namun, pada kenyataannya, selain konsumen keluarga yang sering datang, restoran ini juga menjadi tempat nongkrong anak-anak muda,” kata Senior Supervisor BrusselsSpring Ditto Anggara.
Berbicara soal menu,BrusselsSpring mengusung konsep masakan Belgia. Namun, tidak hanya menu khas Belgia yang tersaji. Aneka menu Nusantara dan Western seperti pasta dan sandwich juga turut dihadirkan untuk menemani acara bersantap Anda.
Salah satu menu andalan yang disajikan di BrusselsSpring yaitu waffle. Ditto mengatakan, waffle Belgia memiliki beberapa perbedaan dengan waffle pada umumnya. Selain bentuk segi empat, waffle khas Belgia juga berciri tidak terlalu padat di bagian tekstur, rasanya lebih renyah dan juga lebih besar jika dibandingkan dengan waffle kebanyakan.
“Walaupun sama-sama terbuat dari adonan tepung terigu, telur, susu, baking powder, dan gula pasir, kerenyahan waffle Belgia berbeda dengan waffle lain karena ada penambahan ragi,” ungkap Ditto.
BrusselsSpring menerapkan cara penyajian waffle dengan berbagai topping seperti buah-buahan, whipped cream, dan es krim. Untuk menu waffle, yang menjadi favorit pengunjung, di antaranya choco berry waffle, waffle yang menggunakan es krim cokelat dan potongan buah stroberi. Kerenyahan waffle menyatu dengan es krim sehingga terasa lezat sekaligus segar karena dipadukan dengan potongan buah stroberi.
Di BrusselsSpring terdapat tiga pilihan waffle. Selain waffle Belgia, ada juga liege waffle dengan tekstur yang lebih lembut, berukuran lebih kecil, dan menggunakan karamel pada bahan pembuatannya. Waffle seperti ini yang banyak ditemukan di Indonesia. Pilihan rasa yang tersedia yaitu orisinal, fruity, rocky road, dan liege waffle banana maple. Ada lagi cheese waffle yang selalu tersaji hangat dengan empat pilihan rasa, di antaranya margarita cheese yang menjadi favorit pengunjung.
Namun, Anda yang mengutamakan kesehatan, bisa memilih waffle millanesse karena terbuat dari sayuran. Ditto menambahkan, ada sekitar 21 rasa waffle yang bisa Anda coba dengan membayar Rp25 ribu-Rp42 ribu.(Koran SI/Koran SI/ftr
No comments:
Post a Comment